Blewah (Cucumis melo) merupakan tanaman semusim yang masih berkeluarga dengan timun, waluh, timun suri, timun mas dan lain-lainnya yang sangat populer sebagai salah satu bahan minuman penyegar di seputaran bulan Ramadan.
Salah satu daerah yang mempunyai tradisi mengolah blewah menjadi es atau minuman segar untuk buka puasa selama bulan Ramadan adalah seputar Jawa timur.Â
Selain citarasa buahnya yang manis segar dengan tekstur buah yang juga banyak mengandung air, hingga cocok menjadi bahan untuk berbuka puasa, blewah juga mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Blewah mengandung mineral, vitamin dan antioksidan yang bermanfaat untuk Mencegah kerusakan sel penyebab kanker. Kandungan Kaliumnya yang mencapai 473 mmg per 177 gr cukup efektif untuk menurunkan darah tinggi atau hipertensi.
Tidak hanya itu, blewah juga mengandung banyak serat, vitamin C dan kolin yang  bermanfaat mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah secara keseluruhan, sedangkan kombinasi serat dan kandungan airnya yang melimpah jelas akan menyehatkan saluran pencernaan.
Sayangnya di Kalimantan Selatan buah blewah yang didatangkan dari Jawa Timur ini harganya sangat mahal. Per-kilonya lebih dari Rp. 30.000'- itupun buahnya seadanya saja, kurang segar, kurang fresh!Â
Uniknya, penikmat blewah sebagian besar memang para pendatang dari Pulau Jawa, karena Urang Banjar benar-benar tidak mengenal buah ini.
Nah kira-kira apa yang akan terjadi, jika mempertemukan segarnya blewah dengan otentiknya citarasa dari kurma, superfood ajaib dari Timur Tengah?
