Mohon tunggu...
Winda Ari Anggraini
Winda Ari Anggraini Mohon Tunggu... Guru - A novice writer

Terus belajar untuk menantang semua ketidakmungkinan. Jika ada pertanyaan tentang kuliah di Birmingham/ Pendidikan/ Bahasa Inggris/ Beasiswa, silahkan menghubungi: http://pg.bham.ac.uk/mentor/w-anggraini/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Edinburgh: Mencari Jejak Harry Potter

12 Oktober 2016   03:57 Diperbarui: 12 Oktober 2016   04:09 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak lama kemudian, tepat jam 3, datanglah si Harry Potter...oooops haha saya sempat berkhayal yang datang adalah si Daniel, Harry Potter beneran, yah bukanlah dia saja sekarang sibuk syuting film lain. Jadi si mas yang berjubah, Richard apa ya namanya, memperkenalkan diri kemudian mengajak kami dan banyak juga fans Harry untuk segera memulai tur. Dimulai dari sebuah pemakaman dimana Rowling menemukan banyak inspirasi awal cerita, ada beberapa nama yang berasal dari tokoh betulan seperti McGonagall yang merupakan seorang penyair dimasanya. 

Yang bikin serem, adalah makan Riddel's family....hiiiiy berasa ada Voldemort menyerang. Setting makm pun sebenarnya terlihat di seri ke 4 saat Lord Voldemort menarik Harry dan Cedric dari labirin ke makam, persis tempatnya disana. Saya lupa nama pemakamannya. Ada lagi yang penting, ada sebuah sekolah di sebelah makam yang menurut abang Richard adalah awal mulanya inspirasi soal Hogwarts datang. Sekolh ini memiliki empat pengelompokan siswa yang bisa kita lihat dari cerita Harry. 

Oh ya sebelum memulai tour, kami diberi tongkat dengan warna yang berbeda, dan luar biasanya saya terkategori Slytherin...padahal saya kan Gryffindor sejati, alah. Tour ini berlangsung menarik karena si abang guide sangat paham dengan yang disampaikan dan juga kocak. Dia beberapa kali menodongkan tongkat alias payung ke lampu merah dan bilang kita harus membaca mantra. 

Perjalanan cukup panjang menyusuri jalanan kota, menuju beberapa kafe dimana Rowling kedapatan menulis cerita Harry Potter disitu. Ada sebuah kafe yang sebenarnya sering JK Rowling datangi dimasa awal penulisan, namun yang mengklaim bahwa seri pertama tulisan adalah The Elephant, sebuah kafe yang sekarang sangat ramai dikunjungi oleh penggila seri fenomenal ini. 

14628139-10207418015997349-1830909698-n-57fd51c7599373bc14feac26.jpg
14628139-10207418015997349-1830909698-n-57fd51c7599373bc14feac26.jpg
Ah ya, tadi dijalan saya juga sempat menyaksikan ada sebuah toko yang memajang or menjual Hedwig si burung hantu. Berhubung saya tidak terlalu berani, jadi saya tidak mendekati toko tersebut. Jika seri awal ditulis saat Rowling sedang diambang kesulitan dari perceraian pernikahan pertamanya, maka seri terakhir juga dituliskan di kota indah ini. Saya bisa maklum jika penulis memutuskan untuk mencari inspirasi di kota yang semua sudutnya memancarkan pesona. 

Seri terakhir diselesaikan di sebuah hotel yang berbintang-bintang di langit (terlihat sangat mahal dan berkelas), Baltimore namanya. Hingga sekarang, sebuah suite tempat Rowling menuang Sampanye untuk kesuksessan cerita terakhir saat ini dinamai dengan namanya. Bagi yang punya uang lebih silahkan mencoba menghabiskan waktu dikamar tersebut yang kabarnya harganya sekitar GBP 1000 per malamnya....uuuugh. 

Free tour kami berakhir disebuah jalanan yang mirip Diagon Alley, mirip banget meski kata si guide beberapa kota juga mengklaim pusat perbelanjaan yang berulang kali ada di scene film tersebut berasal dari tempat mereka, seperti London. cerita diakhiri dengan perpisahan dengan sang guide kocak disertai gerimis. Kami akhirnya memutuskan pulang ke hostel untu check in dan makan indomie...haha sebuah ending yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun