Selama berdiri di depan sebenarnya deg-degan ya bagaimana tidak  ?. Tentunya jadi pusat perhatian siswa-siswi, guru dan staff sekolah yang ikut melihat. Dengan membawakan puisi, pembacaan sumpah pemuda sampai tanya jawab berisi hadiah. Tetapi saat kami ingin mengatakan perpisahan rasanya tiba-tiba berasa baper tapi masih di tahan. Kalau bisa di bilang ternyata waktu begitu cepat.
Setelah mendapatkan kesempatan yang baik di sekolah ini, di kenal siswa-siswinya, di kenal guru-guru. Jadi baru merasakan rasanya menjadi guru seperti ini posisinya. Apalagi teringat ucapan kepala sekolah bahwa kami memang guru baru tetapi setara dengan guru yang lainnya yang dalam keadaan belajar mencari pengalaman di sekolah ini.
Kesan saya terhadap kepala sekolah yang melayani dengan hati tentunya membuat saya membekas di ingatan yang begitu baik dengan kelompok ppl.
Banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa saya dapat menjadi guru di SMP Negeri 103 Jakarta. Saya tentunya banyak bersyukur karena diberikan kesempatan inilah menjadi banyak tahu yang sebelumnya belum banyak yang saya ketahui menjadi guru. Yang mungkin saja di masa depan saya menjadi guru.
Tetapi namanya manusia yang tak sempurna ini ada kekurangan yang dimana saya memang introvert harus mempersiapkan diri lebih dahulu dalam beberapa menit baru bisa mengajar. Saya juga menghargai siswa-siswi yang ingin memperhatikan saya yang membantu kondusifkan kelas, meski pun mempunyai suara yang keras pun masih ada rasa malu-malu dari introvert.
Dan kalau tidak berani mencoba sekarang, ya kapan lagi?
Dari 8 kali pertemuan inilah yang menjadi pengalaman berharga saya
Yang kedepannya saya melanjutkan persiapan seminar proposal sampai skripsi di depan mata.