Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Bagaimana Pengadilan Amerika Serikat Menyelesaikan Kasus George Floyd?

22 April 2021   15:05 Diperbarui: 26 April 2021   07:01 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural dari George Floyd, korban kekerasan polisi. Pelaku utama, Derek Chauvin, telah diputus bersalah (AP/Mark Vancleave via kompas.com)

Apa yang terjadi pada Floyd kembali mengangkat masalah rasisme dalam masyarakat Amerika dan perlakuan tidak adil yang dirasakan oleh banyak komunitas Afrika-Amerika di AS, terutama jika menyangkut kekerasan polisi

Mantan polisi Minneapolis, Derek Chauvin, dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan George Floyd.

Para juri sepakat bahwa pria 45 tahun itu merupakan pelaku utama setelah juri melakukan pembahasan selama 10 jam.

Keputusan ini merupakan kulminasi setelah viralnya video Chauvin yang berlutut dan menekan leher Floyd hingga menyebabkan kematian dan memicu protes terhadap rasisme di seluruh dunia.

Chauvin diadili atas pembunuhan tidak disengaja tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan tingkat dua, dan telah membantah tuduhan terhadapnya.

Siapa George Floyd dan apa yang terjadi?

George Floyd adalah seorang pria Afrika-Amerika yang meninggal setelah ditahan polisi pada 25 Mei tahun lalu.

Petugas mengatakan dia dicurigai menggunakan uang palsu dan mereka menghentikannya dan menahannya dengan berlutut di lehernya.

Meskipun mengatakan dia tidak bisa bernapas, dia tidak dibebaskan dan segera setelah itu dia meninggal.

Sejak itu, empat petugas polisi yang terlibat dipecat dan satu petugas, Derek Chauvin, didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua. Tiga orang lainnya, Thomas Lane, J Alexander Kueng dan Tou Thao, menghadapi tuduhan membantu dan bersekongkol, dan persidangan mereka akan dimulai akhir tahun ini.

Apa yang terjadi pada Floyd kembali mengangkat masalah rasisme dalam masyarakat Amerika dan perlakuan tidak adil yang dirasakan oleh banyak komunitas Afrika-Amerika di AS, terutama jika menyangkut kekerasan polisi.

Bagaimana cara kerja pengadilan Amerika Serikat?

Ada banyak jenis persidangan, tetapi persidangan pidana adalah pertemuan formal di pengadilan, di mana hakim dan juri mendengarkan bukti dan memutuskan apakah seseorang melakukan kejahatan atau tidak.

Dalam persidangan pidana terdapat hakim, juri dan pembela serta jaksa penuntut (atau pengacara) yang merupakan perwakilan hukum dari orang-orang yang terlibat dalam persidangan.

Seorang jaksa penuntut akan mencoba membuktikan bahwa tertuduh bersalah atas suatu kejahatan, dan pengacara pembela akan mencoba untuk membuktikan bahwa tertuduh tidak terlibat, atau tidak bersalah atas suatu kejahatan.

Juri adalah sekelompok orang yang memutuskan apakah seseorang bersalah atau tidak, dan dalam persidangan biasanya ada 12 orang juri.

Juri dipilih oleh pengacara dari daftar orang-orang yang tinggal di komunitas lokal, dan harus mewakili semua jenis orang, ras dan budaya, dan harus tidak memihak dan adil dalam penilaian mereka.

Hakim adalah orang penting yang tidak memihak yang bertanggung jawab atas persidangan. Peran mereka adalah memutuskan bukti apa yang bisa ditunjukkan kepada juri.

Seorang juri agak seperti wasit dalam sebuah permainan, mereka tidak ada di sana untuk mendukung sisi dari penuduh maupun tertuduh, tetapi hadir untuk memastikan proses berjalan adil.

Proses pengadilan dari awal hingga akhir

  1. Pemilihan juri - 12 anggota juri dipilih oleh pengacara.
  2. Pernyataan pembukaan - pengacara dari kedua belah sisi secara singkat memberi tahu tentang apa yang terjadi menurut versi mereka.
  3. Presentasi kasus - bagian utama dari persidangan, yang melibatkan tanya jawab dan mendengar dari para saksi serta melihat bukti.
  4. Keberatan - bagian dari persidangan di mana pengacara di kedua sisi dapat mempertanyakan bukti yang diberikan kepada hakim.
  5. Argumen penutup - ini adalah kesempatan terakhir pengacara di kedua belah pihak bisa berbicara dengan juri, dan menyajikan argumen mereka.

Pertimbangan dan putusan juri - anggota juri memiliki waktu untuk membahas semua informasi yang mereka lihat dan dengar selama persidangan dan membuat keputusan kelompok tentang apakah terdakwa bersalah atau tidak.

Sidang ini menarik karena ini adalah pertama kalinya seorang hakim mengizinkan tiga kamera untuk merekam sidang pidana penuh di negara bagian Minnesota, di AS, tempat persidangan tersebut diadakan.

Artinya, orang-orang di luar ruang sidang dapat menyaksikan apa yang terjadi dalam persidangan di TV atau online. Sidang diharapkan memakan waktu satu bulan sebelum putusan (atau keputusan) diambil oleh juri.

Baca juga: "Kematian George Floyd dan Reputasi Hukum AS di Mata Global" oleh Frederikus Suni

Derek Chauvin telah terbukti bersalah atas pembunuhan tingkat dua - tuduhan paling serius yang dituduhkan kepadanya.

Di bawah hukum Minnesota, dia bakal dipenjara selama 12,5 tahun karena ini merupakan vonis pertamanya.

Namun, jaksa berniat menjebloskannya selama 40 tahun jika hakim mempertimbangkan "faktor yang memberatkan".

Apa yang telah dikatakan dalam persidangan Derek Chauvin?

Dalam dua minggu sejak persidangan dimulai, para juri telah mendengar dari ahli medis, saksi, dan petugas polisi.

Salah satunya adalah kepala polisi Medaria Arradondo, yang bertanggung jawab atas Kepolisian Minneapolis, dan bertanggung jawab atas pemecatan Chauvin dan tiga petugas lainnya yang terlibat atas kematian Floyd.

Dia mengatakan bahwa cara Chauvin menahan Floyd tidak sejalan dengan pelatihan dan "tentu saja bukan bagian dari etika dan nilai-nilai kami".

Pengadilan juga mendengar pendapat dari para profesional medis dan orang-orang yang berspesialisasi dalam pelatihan polisi untuk membahas fakta-fakta tentang apa yang terjadi.

Seorang dokter perawatan intensif bernama Dr Martin Tobin mengatakan kepada persidangan bahwa dia yakin Floyd meninggal karena kekurangan oksigen karena pengaplikasikan kekuatan kepada lehernya.

Mengapa pengadilan atas Derek Chauvin penting?

Sangat jarang petugas polisi di AS dituntut, atau dihukum karena kematian yang terjadi akibat penugasan mereka.

Banyak kasus berakhir tanpa adanya keadilan lebih lanjut karena polisi sering berargumen bahwa mereka takut atas keselamatan nyawa mereka sehingga terdapa alasan untuk melakukan tindakan kekerasan.

Hasil dari persidangan akan digunakan sebagai contoh bagaimana sistem hukum AS akan memperlakukan kasus serupa di masa depan.

Baca juga: "Apa yang Indonesia Perlu Pelajari dari 'George Floyd'?" oleh Margaretha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun