Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Fast and Furious: Film Terbaik Vs Terburuk

15 April 2021   18:22 Diperbarui: 15 April 2021   18:31 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dominic Toretto dan Brian O'Connor sebagai titik sentral Fast & Furious sulit tergantikan (Archive Photos/Getty Images)

Salah satu waralaba film terlama di zaman kita masih berada di jalur cepat sejak mulai tayang di tahun 2001.

Waralaba Fast & Furious telah meraup lebih dari US$ 5 miliar dalam penjualan tiket serta pernak perniknya dan tampaknya memiliki ide liar lain untuk dieksplorasi pada film selanjutnya yang mencapai 2-4 film lagi (termasuk spin-off).

Sembilan film sudah ditayangkan di bawah banner Fast and Furious dengan seri ke-9 dalam jalan cerita utama sudah keluar trailer terbarunya hari ini.

Maka, tulisan ini ingin memilih (sebenarnya pendapat pribadi saya, sih) film terbaik dan terburuk dari franchise ini.


Pendapat saya tidak ada hubungannya dengan soundtrack atau penjualan film tersebut, hanya plot murni dari film tersebut.

(Hati - hati ketika membaca tulisan ini karena mengandung SPOILER).

Terburuk: Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw (2019)

Hobbs & Shaw: Superhero dengan mobil balap? (Universal Pictures)
Hobbs & Shaw: Superhero dengan mobil balap? (Universal Pictures)

Film yang dibintangi oleh Dwayne Johnson dan Jason Statham tidak sesuai dengan apa yang saya bayangkan ketika saya memikirkan Fast & Furious.

Ya, tentu saja mereka memiliki banyak adegan aksi, tetapi pada saat yang sama hanya ada sedikit adegan balapan atau bahkan mobil di seluruh film.

Plot film ini pada dasarnya adalah seorang prajurit semi robotik yang tahan peluru dengan kekuatan manusia super yang ingin memusnahkan separuh populasi dunia dengan patogen mematikan.

Jalan cerita ini sangat identik dengan film mata-mata atau pahlawan super, tetapi sekarang menjadi bagian dari franchise balap liar dan mobil eksotis.

Luke Hobbs (diperankan oleh Johnson) yang bekerja untuk Layanan Keamanan Diplomatik dan Biro Investigasi Federal bermitra dengan mantan agen kejahatan Deckard Shaw (diperankan oleh Statham) untuk menjatuhkan musuh ini.

Film ini dipenuhi dengan banyak adegan filler dengan sedikit komedi dan tidak ada chemistry nyata.

Akan tetapi, harus diakui bahwa film ini sukses membangun karakter Hobbs dan Shaw sebagai karakter mandiri dalam franchise Fast and Furious.

(SPOILER)

Pada akhirnya, Hobbs dan Shaw mengesampingkan perbedaan moral mereka dan mengalahkan tentara super Brixton (Idris Elba).

Akhir film memberikan gambaran bahwa Brixton bukanlah gagasan di balik operasi jahat yang dilawan oleh Hobbs Shaw.

Ini meninggalkan pintu terbuka untuk film-film masa depan yang berpusat di sekitar mereka, atau mungkin entah bagaimana itu akan terhubung dengan karakter F&F lain seperti Dom, Roman Pearce, dan lainnya.

Secara keseluruhan, saya tidak membenci Hobbs & Shaw dengan saya menghargai setiap film Fast and Furious dengan gayanya masing - masing, tetapi yang satu ini dapat saya katakan dengan jujur dapat dieksekusi dengan lebih baik.

Hobbs & Shaw bisa dikatakan menyimpang dari semangat utama franchise tentang mobil dan balap.

Yang terjadi adalah Fast & Furious berusaha keras menjadi seri film berisi pahlawan super penyelamat dunia dan saya gagal menikmatinya (jelas, lebih baik menonton MCU atau DCEU untuk hal itu).

Baca juga: "Justice League Snyder Cut: Pemuas Dahaga Fans, Perjudian Warner Bros"

Saya mencoba berpikir positif bahwa film ini masih memiliki potensi untuk mengarah ke sesuatu yang jauh lebih baik di masa depan.

Masih banyak yang menunggu Ryan Reynolds diberi peran lebih besar dalam Fast & Furious, bukan?

Terbaik: Fast Five (2011)

Fast Five masih jadi film terbaik dari seri Fast and Furious (Universal Pictures via IMDB)
Fast Five masih jadi film terbaik dari seri Fast and Furious (Universal Pictures via IMDB)

Sulit bagi saya untuk benar-benar memutuskan film F&F mana yang menjadi favorit.

Tribut terutama harus diberikan kepada THE OG alias alias film pertama, The Fast and Furious di mana semua petualangan dimulai.

Film ini menjadi landasan bagi franchise masa depan yang menampilkan Vin Diesel sebagai Dominic Torretto dan mendiang Paul Walker yang berperan sebagai Brian O'Connor.

Belum lagi kalau membicarakan The Fast and the Furious serta 2 Fast 2 Furious yang memberikan tokoh ikonik seperti Roman Pearce dan Han selagi cerita masih berpusat kepada tentang mobil dan balap liar.

Saya juga menghargai film Furious 7 karena memiliki salah satu akhir terbaik untuk Brian O'Connor setelah Paul Walker, sang aktor, meninggal dunia pada tanggal 30 November 2013.

Tapi, yang terbaik hingga saat ini adalah Fast Five.

Film ini memiliki plot yang elegan dan lurus dari awal karena dimulai tepat setelah akhir film F&F sebelumnya.

(SPOILER)

Saat Brian O'Connor dan yang lainnya membantu Dominic melarikan diri dari bus penjara dalam perjalanan untuk dihukum, Brian resmi meninggalkan kehidupan polisi dan menyebrang ke sisi yang kita sendiri bisa mengatakan antihero atau menjadi jahat (dan hidup bebas) tergantung dari perspektif Anda.

Dengan film mengambil latar belakang Brasil, kelompok Toretto dan O'Connor dalam pelarian dan dicari oleh pemerintah.

Ketika mereka melakukan pekerjaan untuk bos kartel narkoba besar, Hernan Reyes (Joaquim de Almeida), mereka memiliki situasi di mana dua petugas federal ditembak dan dibunuh dan mereka dijebak untuk itu.

Sekarang masuk dalam daftar FBI Most Wanted, gugus tugas yang dipimpin oleh Luke Hobbs diatur untuk menangkap Dom dan Brian.

Memahami bahwa uang sebagai jalan keluar untuk berhenti berlari, Dom dan Brian menelepon teman-teman mereka dari beberapa film F&F untuk membantu dalam pencurian besar ini.

Dengan aktor seperti Gal Gadot dari seri keempat serta Ludacris dan Tyreese Gibson mengulangi peran mereka dari seri kedua dalam franchise Fast and Furious, plus Sung Kang dari seri ketiga, tim ini bersiap untuk mencuri lebih dari US$ 100 juta dolar dari Reyes.

Pada akhirnya mereka mendapatkan yang mereka inginkan dengan membobol kantor polisi yang dijaga oleh polisi yang digaji Reyes, dan dikejar oleh hampir setiap mobil polisi di kota Rio De Janeiro.

Mereka pada akhirnya dibantu oleh Luke Hobbs, setelah dia memutuskan untuk beralih sisi untuk membalas Reyes karena membunuh satuan tugasnya di awal film.

Saat Dom dan Brianl menipu Hobbs dengan berpikir bahwa mereka telah meninggalkan uang dan melarikan diri, ternyata mereka berhasil melakukan pencurian ini, membagi hasilnya, dan lalu mengambil jalan masing - masing.

Akhir film ini memberikan kita gambaran dimana Brian dan Dom akhirnya bersatu lewat saudara perempuan Dom, Mia, yang hamil dan siap untuk berumah tangga, selagi tokoh Fast&Furious lainnya menjalani kehidupan yang lebih mewah yang dibangun di atas pelarian yang berani dan perampasan uang yang mereka rampok dari seorang pemimpin yang korup.

Bagi saya, Fast Five sukses mengambil intisari dari empat film sebelumnya dan membawa franchise F&F kepada gaya kejahatan dan pencurian yang lebih semarak.

Aktor yang berperan didalamnya memang telah memiliki karakter dan memungkinkan hadirnya hiburan yang alami dan hebat, dan itulah mengapa Fast Five adalah film Fast & Furious favorit saya dari waralaba.

Baca juga: "Revolusi Mental ala Pancalogi Fast and Furious" oleh Nugraha Wasistha

Bagaimana kompasianers menikmati franchise Fast & Furious? Bagikan pengalaman dan pandangan Anda lewat komentar dan tulisan di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun