Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

8 Poin Review Liga Champions (Perempat-Final Leg 1)

9 April 2021   17:05 Diperbarui: 9 April 2021   17:27 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe bersinar di bawah hujan salju dan fakta menarik lainnya dari leg 1 perempat final Champions League (Alexander Hassenstein/Getty Images)

Liga Champions kembali lagi minggu ini dengan empat pertandingan perempat final yang menarik.

8 poin penting dari pertandingan yang telah berlangsung dan apa yang harus diperhatikan pada leg kedua nanti akan didiskusikan di bawah.

1. Taruhan Klopp menjadi bumerang

Manajer Liverpool Jurgen Klopp membuat keputusan berani untuk memainkan Naby Keita melawan Real Madrid selagi mencadangkan Thiago Alcantara.

Hasilnya adalah kegagalan yang spektakuler dan pertanyaan besar menuju leg kedua di Anfield.

Tugas mendasar dari pekerjaan Klopp adalah menempatkan pemain pada posisi terbaik, dan yang terjadi adalah sebaliknya.

Liverpool dilindas di awal pertandingan, dan pergantian Keita dengan Thiago beberapa saat sebelum babak pertama berakhir adalah pengakuan yang jelas tentang kesalahan yang bisa dilihat dari seorang pelatih.

Madrid mengekspos lubang lain yang berasal dari kesalahan individu Trent Alexander-Arnold serta keengganan Liverpool untuk memberikan tekanan pada Toni Kroos yang sukses menyelesaikan umpan kunci lebih banyak dari semua pemain di lapangan malam itu.

2. Vinicius membungkam kritikusnya

Penggemar Real Madrid terkenal sulit memberikan pujian. Bahkan, sosok seperti Cristiano Ronaldo menghadapi ejekan dari Madridistas selama karirnya di klub Ibu Kota Spanyol.

Jadi tidak mengherankan ketika Vinicius juga jadi sasaran amarah fans, terutama setelah klub mengeluarkan sekitar 45 juta untuk seseorang yang sulit konsisten dan tidak tenang di depan gawang.

Vinicius menunggu saatnya tiba untuk menunjukkan bahwa dia istimewa, dan dia sukses melakukannya saat melawan Liverpool.

Pergerakan kilat dan kontrol bola yang apik terlihat saat melawan Liverpool, terutama pada gol pembuka ketika dia berlari di antara dua bek dan mengambil bola panjang dari Kroos sebelum memasukkannya melewati Alisson.

"Orang lain berbicara, saya terus bekerja," kata Vinicius usai pertandingan. Jika dia konsisten tampil seperti itu, kritikusnya akan bungkam dalam waktu yang lama.

3. Borussia Dortmund dirampok

Tidak ada hanya sekali, namun dua kali wasit Romania, Ovidiu Hategan, merampok Borussia Dortmund.

Banyak orang berandai-andai jikalau gol Jude Bellingham pada menit ke-33 akan berdampak besar pada hasil pertandingan melawan Manchester City seandainya itu tidak dianulir.

Bellingham merebut bola dari kiper City Ederson dan berlari menuju gawang terbuka ketika wasit menyatakan pelanggaran dilakukan pemain muda Inggris ini.

Seharusnya, Ederson yang dihukum karena mengangkat kaki terlalu tinggi dari tayangan ulang.

Lebih buruknya lagi, peluit wasit bertiup sebelum bola bergulir masuk ke gawang sehingga VAR tidak bisa meninjau ulang keputusan yang diambil Hategan.

Baca juga: "Piala Menpora, Liga Champions, dan Sorotan Kinerja Wasit" oleh Hadi Santoso

4. Drama tanda tangan Haaland dan asisten wasit

Octavian Sovre, salah satu asisten Hategan, meminta tanda tangan Erling Haaland di terowongan setelah pertandingan hari Selasa, sebuah aksi yang langsung menuai kritik di media sosial.

Belakangan dilaporkan bahwa Sovre memperoleh tanda tangan untuk mengumpulkan uang bagi pusat bantuan penyandang autisme di Romania.

Pengingat penting untuk tidak buru-buru menghakimi (dan juga poin penguat argumen bahwa tidak perlu kamera menyorot wilayah privasi para aktor lapangan).

5. Kemenangan untuk Chelsea, tapi belum tentu untuk Werner

Kesabaran semakin menipis atas Timo Werner. Justifikasi biaya 53 juta untuk membawa jasanya ke Stamford Bridge tidak ada hingga kini.

Werner di Chelsea bukanlah Werner di RB Leipzig yang berani menjelajah dan siap mengambil resiko. Produktivitas golnya juga ikut surut dan kita melihat sendiri tiada takut -- takutnya bek atas kehadiran Werner di lapangan.

Jelas, Thomas Tuchel tidak kekurangan pilihan untuk menggantikan Timo Werner.

Ada Olivier Giroud, seorang pemain yang dipuji karena adaptif, kemampuannya menyatukan tim, dan bakatnya mencetak gol-gol penting - seperti yang dia cetak ketika melawan Atletico Madrid di babak sebelumnya.

Ada juga Tammy Abraham. Dia mungkin baru saja kembali ke skuad setelah enam minggu absen karena cedera pergelangan kaki, tetapi rekor 21 golnya selama dua musim terakhir di Liga Premier akan semakin mengancam posisi Werner di starting line-up.

Chelsea tidak diragukan lagi ingin memanfaatkan jasa Werner, tetapi prioritas untuk menang dalam Liga Champions akan secara otomatis meminggirkan penyerang Jerman yang sedang redup performanya.

6. Tuchel mendapat reaksi yang diinginkannya

Sebelum pertandingan melawan Porto, rekor tak terkalahkan The Blues dalam 14 pertandingan berakhir secara dramatis di tangan West Bromwich Albion lewat skor mencengangkan 5-2.

Tuchel memutuskan untuk perubahan besar setelah kekacauan minggu lalu - termasuk dengan mencadangkan Thiago Silva -- dan dia mendapat respon terbaik yang bisa diharapkan.

Porto masih merupakan lawan berbahaya terlepas absennya duo Sergio Oliveira dan Mehdi Taremi yang diskors, namun Andreas Christensen dan Rudiger berhasil menjaga pertahanan Chelsea bobol lewat 11 clearance.

Namun, penampilan defensif terbaik dimiliki oleh kapten veteran Cesar Azpilicueta. Dia memblokir tiga tembakan on target dari pemain Porto, termasuk upaya heroik dengan menggagalkan peluang Jesus Corona menjelang akhir babak pertama.

Chelsea butuh penampilan lini belakang seperti ini jika ingin juara Liga Champions.

7. Mbappe menggila di Champions League

Kylian Mbappe melanjutkan penampilannya yang luar biasa di Liga Champions dengan mencetak dua gol saat mengantarkan PSG menang 3-2 atas Bayern Muenchen.

Capaian tersebut menjadikan dia sebagai pemain pertama yang mencetak lima gol tandang di babak sistem gugur kompetisi menyusul hat-trick yang dia cetak di Nou Camp pada bulan Februari.

Pemain berusia 22 tahun itu kini telah mencetak total delapan gol di Liga Champions musim ini, kedua terbanyak setelah Erling Haaland dari Borussia Dortmund (10).

Raihan Mbappe sekarang menjadikannya masuk ke jajaran pemain Prancis dengan raihan gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions, sejajar dengan Wissam Ben Yedder dan David Trezeguet.

Mbappe tentu tidak mau berhenti begitu saja setelah menjadi pemain termuda yang mencapai 10 gol dan 25 gol di Liga Champions, dengan dia hanya membutuhkan tiga gol lagi untuk menjadi pemain termuda yang mencapai 30 gol di kompetisi klub Eropa terbesar.

8. Bayern sangat merindukan Lewandowski

Saya dan Anda yakin bahwa Robert Lewandowski akan mengonversi setidaknya satu dari 31 peluang yang didapat Bayern Muenchen saat melawan PSG.

Bayern memang sukses membuktikan kepada penonton mereka bisa bikin peluang, namun sang juara bertahan juga terbukti tidak efektif memanfaatkannya ketika penyerang Polandia ini absen.

Bayern perlu mencetak setidaknya dua gol untuk dapat menyamakan agregat -- dan hasil tersebut belum cukup untuk membawa mereka lolos.

Pertahanan The Holywood sangat rentan - mereka kebobolan lebih dulu dalam 16 pertandingan musim ini - dan Bayern akan rentan terhadap serangan balik saat mereka mengejar ketertinggalan.

Sialnya, Lewandowski, yang menderita cedera lutut saat berlaga untuk tim nasional, juga akan absen di leg kedua pekan depan di Paris.

Baca juga: "Bila Semesta Tidak Mendukung, Bayern Munchen Bisa Apa?" oleh Hadi Santoso

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun