Mohon tunggu...
Willibrodus Nafie
Willibrodus Nafie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Doa Terbaik Adalah Melakukan Kebaikan

Setia Melakukan Perkara Kecil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pilu Anak-anak Yatim Berjuang untuk Hidup di Tengah Gunung Sampah

19 November 2021   15:08 Diperbarui: 19 November 2021   15:15 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak yatim Pondok Pesantren Nurjadiid, sedang memulung di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat (Foto: Willi Nafie)

Dapur yang digunakan untuk memasak juga masih gubuk, sudah reyot termakan usia dan sering bocor jika hujan turun.

Dari tahun 2010 hingga sekarang pembangunan Pondok Pesantren Nurjadiid tak kunjung selesai. Ada sekitar 250 anak di sana, namun yang bisa ditampung hanya sebagian karena tempat dan biaya terbatas. Tidak cukup hanya mengandalkan penghasilan Saung Galing dari memulung.

Kawan para orang baik saat ini Saung Galing membutuhkan dana sebesar Rp150 juta guna membeli berbagai perlengkapan untuk menunjang fasilitas pendidikan bagi para anak yatim. Juga membeli matras, bantal, lemari, dan membangun dapur serta meneruskan pembangunan pondok pesantren. Seperti mengokohkan pagar yang rapuh dan benahi kamar para santri yang belum layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun