Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengolah Emosi dan Sosial melalui Latihan Mindfullness

13 November 2021   20:22 Diperbarui: 13 November 2021   20:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hasil dari pembelajaran budi pekerti adalah bersatunya budi (gerak pikiran, perasaan, kemauan) sehingga menimbulkan tenaga (pekerti). Kebersihan budi adalah bersatunya cipta, rasa, dan karsa yang terwujud dalam tajamnya pikiran, halusnya rasa, kuatnya kemauan yang membawa pada kebijaksanaan." Secara pribadi kalimat ini memberi pemahaman untuk saya bahwa dari sifat kodratinya pengajaran berlangsung sejak anak hingga dewasa, maka sebagai guru saya perlu memperhatikan tingkatan perkembangan jiwa mereka. 

Sama seperti pengalaman saya ketika secara emosional merasa bosan. Pengalaman ini hendaknya menjadi pembelajaran batin secara pribadi bahwa tidak semua murid yang kita hadapi berada pada situasi emosi stabil dan dewasa. Mereka dengan cara masing-masing perlu mencari angin segar, udara bersih dan kemudian merencanakan perbaikan di masa yang akan datang. Dapat terjadi melewati semua masalah emosi murid mampu melompat lebih jauh dari yang kita guru perkirakan. Semua tergantung pendekatan dan tuntunan yang mampu diberikan oleh guru.

Saya pun bersyukur karena minggu ini secara langsung pengalaman saya berkaitan dengan materi. Hari kecilku berkata saya akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan murid ketika mengalami masalah sosial dan emosional. Terdapat lima hal penting berhubungan dengan tujuan pembelajaran sosial dan emosional yaitu: kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan membangun relasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Meditasi yang saya lakukan pada minggu ini berkaitan dengan konsep mindfullness atau kesadaran penuh. Mindfullness dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan (The awareness that arises when we pay attention, on purpose, in the present moment, with curiosity and kindness).

Untuk mencapai kesadaran penuh perlu latihan. Latihan berkesadaran penuh (mindfulness) menjadi sangat relevan dan penting bagi siapapun untuk dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan bahagia dan optimal. Ini termasuk bagi pendidik, murid bahkan juga untuk orangtua. Latihan tersebut sebenarnya sudah banyak diterapkan dalam pendidikan kita sejak lama. Misalnya, mengajak murid untuk hening dan berdoa sebelum memulai pelajaran, mendengarkan cerita, menghayati keindahan alam, berolah-seni maupun berolahraga, dan lain sebagainya.

Secara positif harapan ketika dipratekkan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh yang dilakukan secara terhubung, terkoordinasi, aktif, fokus dan eksplisit dapat mewujudkan kesejahteraan hidup (well being) dalam lingkungan sekolah khususnya pembelajaran di dalam kelas.

Akhirnya, saya pun sangat bersyukur bahwa pernah mengalami masa-masa meditasi bahkan sampai pada kontemplasi yang dapat meningkatkan fokus, konsentrasi, mengendalikan emosi secara positif, mengolah stres. Pengalaman ini akan saya terapkan kepada murid dalam pembelajaran sehingga menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan konsentrasi murid. 

Saya membayangkan latihan mindfullness dapat dilakukan secara konsisten pada saat belajar formal dan informal. Di kelas dapat mengambil waktu sejenak untuk duduk diam dan disaat pembelajaran informal dapat lebih dilatih meningkatkan kesadaran diri di luar ruangan sambil dengar suara alam. Mindfullness akan mengarah pada latihan mendengarkan suara hati yang menjadi dasar pengembangan nilai-nilai karakter. Semakin sering mendengarkan suara hati maka akan berdampak positif pada nilai-nilai karakter.

Ketika metode ini saya sampaikan kepada rekan guru, ada yang antusias mempraktekkan karena sudah pernah mengetahuinya tetapi ada juga yang kurang menanggapi karena menurut mereka tidak punya waktu untuk menerapkan. Apalagi dalam situasi pandemi dan belajar daring. 

Tetapi seperti kata rekan guru agama saya Bpk. Frans metode ini akan sangat berpengaruh terhadap cara belajar dan dapat meningkatkan konsentrasi murid belajar. Sama halnya juga dengan guru bahasa Inggris yang saya temui dan antusias untuk mempraktekkan hal ini yaitu Bpk. Sipri bahwa pada dasarnya metode mindfullness adalah salah satu cara untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan mengusir kebosanan murid.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun