Jembatan Hati Yang Menjaga Kerukunan Dan Makna Kebersamaan: Ngaji Bulanan Masyarakat Desa Hargoretno

Kegiatan Ngaji Selapan yang menjadi agenda bulanan masyarakat Desa Hargoretno kembali digelar dengan khidmat dan penuh kekeluargaan. Acara ini diselenggarakan pada Senin malam (28/07) dan turut dihadiri oleh warga, tokoh agama, serta mahasiswa KKN dari IAINU Tuban yang saat ini sedang menjalankan program pengabdian di desa tersebut.

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan Maulid Nabi yang dipimpin secara bersama-sama oleh jamaah, diiringi sholawat yang menggema penuh semangat. Menariknya, beberapa mahasiswa KKN ikut ambil bagian sebagai vokalis dalam pembacaan sholawat, menunjukkan antusiasme mereka dalam ikut membaur bersama warga.

Setelah pembacaan maulid, acara dilanjutkan dengan pengumuman progres pembangunan masjid desa yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Informasi ini disampaikan oleh panitia pembangunan sebagai bentuk transparansi dan ajakan untuk terus bergotong royong.

Sebagai penutup, hadirin disuguhi kajian kitab klasik yang disampaikan oleh K. Ali Manshur, seorang tokoh agama asal Kerek. Dalam kajiannya, beliau mambacakan kitab Nashoihul 'Ibad karya Syaikh Nawawi banten. Dalam kajiannya, beliau membahas pentingnya menjaga tradisi keilmuan dan beliau menjelaskan bahwa jalan seorang muslim untuk medekatkan diri kepada Allah SWT itu bermacam-macam.

Beliau membaca maqolah ke-22 dari kitab tersebut "Barangsiapa karena berbuat taat menjadi dekat dengan Allah, maka dia cenderung hidup asing di tengah manusia. Orang yang telah mampu merasakan kenikmatan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka tidak lagi merasa nikmat hidup bergaul ditengan-tengah manusia".

Materi kajian yang beliau suguhkan sangat menarik, dibawakan dengan Bahasa yang ringan, dan sedikit dibumbui dengan candaan khas kyai jawa. Menjadikan suasana menjadi hangat dan penuh kekeluargaan.

Kehadiran mahasiswa KKN IAINU Tuban dalam kegiatan ini memberikan warna tersendiri. Tidak hanya hadir secara fisik, mereka juga turut aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan masyarakat, membuktikan bahwa program KKN bukan sekadar pengabdian, tetapi juga proses belajar hidup bersama masyarakat.