Mohon tunggu...
Wildah Rahmi
Wildah Rahmi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pecinta coklat, roti, dan hobi baca buku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berharap Kau Kembali

25 Januari 2024   20:08 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku memang belum melewati banyak waktu bersamamu. Mungkin terdengar berlebihan jika aku katakan bahwa aku merasa telah banyak mengenalmu. Tapi binar mata, irama suara, bahkan helaan sesakmu, aku telah banyak mendengarnya. Akupun telah melewati masa dimana kau pernah memutuskan untuk melangkah pergi dariku, tidak hanya sekali tapi berulangkali.

Aku tahu sayang, saat ini dirimu di ambang kegamangan, antara berdiam diri atau melangkah pergi seperti yang sebelumnya pernah kau lakukan. Mungkin amarah, air mata, serta kata-kata mengiba dariku masih bisa menahanmu untuk tetap bersamaku. Tapi, tanyakanlah pada hatimu sayang, masihkah ada rasa untukku? Rasa yang bukan hanya iba namun juga ketulusan. Apakah ruang untukku masih nyaman untuk engkau genggam? Karena aku pun tak mau hanya mendapatkan iba darimu.

Aku akan selalu ada di sini dan tak pernah pergi, kapanpun kau datang kembali tanganku selalu merengkuhmu dan bahuku selalu tersandar untukmu. Aku memang tidak pernah bisa menjadi sesempurna yang engkau inginkan, akan tetapi lihatlah, hanya engkau yg selalu hadir di setiap waktuku. Aku tidak pernah berhenti mencoba melakukan segala hal seperti inginmu walau kau tak pernah menjadikan itu berarti, tak apa.

Karena bahagiamu adalah bahagiaku, sayang. Kalimat itu, walau ketegaran yang aku tampakan namun sejatinya hujan deras beserta badailah yang aku rasakan. Pergilah sayang, jika kau menginginkannya. Walaupun mungkin kau tak akan kembali, aku tidak peduli, aku akan berharap, dan selalu berharap engkau akan kembali.

-16 Januari 2024-

-Cerkit38-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun