Kelanjutan solusi lebih konstruktif yang bisa ditawarkan yakni meningkatkan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi yang menggunakan lahan hutan, seperti perkebunan kelapa sawit, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap hutan. Menerapkan kebijakan yang fleksibel untuk mengakomodasi kepentingan ekonomi dan lingkungan. Memberikan insentif ekonomi untuk mendorong pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan bijak.
Kedua adalah di negera asing, China adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Menurut data Bank Dunia, PDB China meningkat dari sekitar 1,2 triliun dolar AS pada tahun 2000 menjadi sekitar 14,7 triliun dolar AS pada tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi China disebabkan oleh berbagai faktor, seperti liberalisasi pasar, investasi asing, industrialisasi, urbanisasi, dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi China juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, seperti peningkatan emisi gas rumah kaca, penggunaan energi yang tidak efisien, pencemaran udara dan air, dan penurunan kualitas tanah.
Menghentikan atau mengurangi aktivitas ekonomi yang menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti industri berat, transportasi bermotor, dan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Mengembalikan fungsi lingkungan sebagai sumber daya alam yang harus dilestarikan, bukan dieksploitasi. Menerapkan kebijakan yang ketat untuk melindungi lingkungan dari pencemaran udara dan air, serta emisi gas rumah kaca. Memberdayakan masyarakat lokal untuk mengelola lingkungan secara berkelanjutan dan adil merupakan solusi yang bisa ditawarkan.
Namun disaat yang bersamaan, Solusi strategis yang segera dilaksanakan adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi yang menggunakan energi dan sumber daya alam lainnya, seperti industri berat, transportasi bermotor, dan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Menerapkan kebijakan yang fleksibel untuk mengakomodasi kepentingan ekonomi dan lingkungan. Memberikan insentif ekonomi untuk mendorong pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan adil.
Pertarungan antara menyelamatkan bumi dan pertumbuhan ekonomi adalah sebuah pertarungan yang membingungkan. Tidak ada jawaban pasti yang dapat memuaskan semua pihak. Ada yang berpendapat bahwa keduanya saling bertentangan dan tidak dapat dipertahankan secara bersamaan. Ada juga yang berpendapat bahwa keduanya saling mendukung dan dapat ditingkatkan secara bersamaan. Kedua pandangan ini memiliki argumen dan bukti yang valid, namun juga memiliki kelemahan dan tantangan yang harus diatasi.
Untuk mencapai keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi, diperlukan kerjasama dan kompromi dari semua pihak yang terlibat, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Diperlukan pula inovasi dan adaptasi dalam mengembangkan teknologi, kebijakan, dan institusi yang ramah lingkungan. Diperlukan juga kesadaran dan tanggung jawab dari setiap individu untuk mengubah perilaku konsumsi dan produksi yang tidak berkelanjutan.
Menyelamatkan bumi dalam era pertumbuhan ekonomi bukanlah hal yang mudah, namun juga bukanlah hal yang mustahil. Dengan niat yang baik, usaha yang keras, dan sikap yang bijaksana, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri kita sendiri, generasi mendatang, dan planet ini.
