Beberapa waktu lalu, aku bersama keluargaku---Ibuk, Bapak, Adik, dan Sepupu---menghabiskan malam yang sangat berkesan dengan menonton pertunjukan kesenian tradisional di kota Magelang. Pertunjukan yang kami saksikan berasal dari grup seni legendaris, Saleho 86, yang dikenal dengan beragam ragam seni pertunjukan khas Jawa Tengah seperti Topeng Ireng, Soreng, Jaranan, Reog, Leak, dan masih banyak lagi.
Saleho 86 memang sudah lama menjadi ikon kesenian tradisional di wilayah Magelang dan sekitarnya. Mereka tak hanya mempertahankan tradisi, tapi juga mengemas pertunjukan dengan cara yang menarik bagi penonton masa kini. Aku sempat browsing di Google dan melihat betapa banyaknya penghargaan dan apresiasi yang mereka dapatkan. Jadi tak heran, malam itu penonton datang dari berbagai kalangan dan usia.
Kami tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Tempat pertunjukan berada di lapangan terbuka yang telah dihias dengan lampu warna-warni, memberi kesan hangat dan meriah meski udara malam cukup dingin. Banyak keluarga, anak muda, dan anak-anak yang memenuhi area tersebut, menciptakan suasana yang hidup dan penuh semangat.
Pertunjukan dibuka dengan atraksi Topeng Ireng, yang selalu menjadi favorit karena kekayaan warna dan gerakannya yang ekspresif. Para penari memakai topeng besar berwarna cerah dan menampilkan koreografi yang memukau. Iringan gamelan yang khas menambah nuansa magis sehingga kami seolah dibawa ke dunia legenda dan cerita rakyat Jawa yang kaya makna.
Berlanjut ke penampilan Soreng, tarian dengan irama cepat dan gerakan yang sangat enerjik. Para penari menunjukkan kelincahan dan kekompakan yang luar biasa, membuat penonton terus terpaku. Kami semua ikut terbawa suasana, sesekali ikut tepuk tangan dan tersenyum lebar melihat semangat para penari.
Atraksi Jaranan tak kalah menarik. Dengan kostum kuda buatan yang dipakai para penari, mereka menampilkan gerakan lincah dan penuh keberanian. Aku dan keluarga terpukau melihat betapa kuat dan indahnya pertunjukan ini, yang juga sarat dengan pesan moral dan cerita rakyat tentang keberanian dan kesetiaan.
Salah satu momen puncak adalah saat penampilan Reog dan Leak, yang keduanya memiliki ciri khas unik dan cerita yang sangat kaya. Kostum kepala singa besar dan ornamen megah di Reog membuat penampilan semakin dramatis. Sedangkan Leak dengan kostum makhluk mitologi dan gerakannya yang penuh misteri memberikan sentuhan magis malam itu. Semua penonton terdiam sejenak, terpana oleh keindahan seni yang dipertontonkan.
Yang membuat malam itu semakin berkesan adalah kehadiran tamu istimewa, penyanyi lokal berbakat Shinta Arsinta. Ia membawakan beberapa lagu dengan perpaduan musik tradisional dan modern, sehingga penonton merasa sangat terhibur. Suaranya yang merdu dan penampilan yang energik membuat kami semua ikut bernyanyi dan bergembira bersama. Kehadiran Shinta seperti melengkapi rangkaian pertunjukan, menambah warna dan suasana hangat di malam itu.
Karena pertunjukan ini sangat ramai dan banyak penonton yang sangat menikmati musik serta atraksi, suasana sempat menjadi sangat hidup dan seru. Beberapa penonton bahkan asik joget di tempat, berbaur dan bersemangat menikmati setiap detik pertunjukan. Namun, keramaian itu rupanya memicu sedikit keributan. Ada beberapa penonton yang saling dorong-dorongan karena berebut tempat atau ingin lebih dekat ke panggung.
Keributan kecil ini sempat membuat suasana sedikit tidak kondusif, tapi beruntung petugas keamanan dan polisi yang berjaga segera sigap melerai dan menenangkan situasi. Mereka berhasil mengendalikan kerumunan dengan cepat sehingga tidak sampai meluas atau membahayakan siapa pun. Meski begitu, insiden kecil itu membuat suasana menjadi geger sebentar dan jadi bahan pembicaraan penonton lain.
Namun, hal itu tidak mengurangi keseruan dan kehangatan malam itu. Justru, kejadian tersebut membuat kami semakin sadar akan pentingnya keamanan dan ketertiban saat menonton acara besar seperti ini. Kami sangat menghargai kerja keras petugas keamanan yang menjaga agar semuanya tetap aman dan nyaman.
Bersama keluarga, aku merasakan kehangatan tidak hanya dari udara malam, tapi juga dari rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang tercipta saat menikmati kesenian tradisional ini. Kami saling berbagi komentar dan cerita sepanjang pertunjukan, seolah waktu melambat dan kami benar-benar menikmati setiap detik yang ada.
Pengalaman menonton Saleho 86 di Magelang ini bukan hanya hiburan semata, tapi juga pengingat akan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi. Anak-anak muda seperti aku dan adik sepupuku jadi lebih mengenal warisan leluhur yang selama ini mungkin kurang diperhatikan. Kami belajar bahwa kesenian tradisional bisa tetap relevan dan menarik jika disajikan dengan cara yang tepat.
Setelah acara selesai, kami berjalan pulang dengan hati penuh cerita dan senyum. Malam itu menjadi salah satu kenangan terbaik bersama keluarga, sebuah momen yang akan selalu kami ingat dan ceritakan ke orang lain. Aku yakin, pertunjukan Saleho 86 dan penampilan Shinta Arsinta akan terus dikenang sebagai malam yang penuh keajaiban dan kehangatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI