Guru-guru saling berbagi cerita, tantangan, dan strategi pembelajaran yang telah mereka lakukan di kelas.Â
Beberapa guru bahkan berencana menggabungkan kegiatan kokurikuler antar mata pelajaran agar pembelajaran terasa lebih terintegrasi.
"Saya terinspirasi membuat kegiatan gabungan antara Informatika dan Bahasa Indonesia, di mana siswa membuat blog pribadi tentang pengalaman belajar mereka," ujar Omjay, guru Informatika.
"Saya tertarik membuat permainan edukatif sejarah berbasis role play," timpal Pak Hilmi, guru IPA.
Penutup: Kokurikuler sebagai Jantung Pendidikan Holistik
Workshop ini bukan hanya rutinitas pelatihan guru. Ia menjadi bagian dari konstruksi besar pendidikan Labschool, yaitu mewujudkan pendidikan yang menyentuh hati, pikiran, dan tindakan.Â
Di bawah arahan para pemimpin pendidikan seperti Prof. Dr. Totok Bintoro dan dukungan penuh dari UNJ, SMP Labschool Jakarta terus berupaya menjadi pelopor perubahan dalam dunia pendidikan.
Kegiatan kokurikuler bukan sekadar pelengkap, tetapi jantung dari pendidikan yang membentuk manusia indonesia seutuhnya.
Demikianlah kisah Omjay tentang kegiatan workshop yang dilaksanakan di aula teater kecil Labschool Jakarta. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana.
Salam blogger persahabatan