Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Dibayar Murah Artis Dibayar MaHal

18 Juli 2025   10:15 Diperbarui: 18 Juli 2025   10:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay guru blogger indonesia/dokpri

Perbedaan besar dalam bayaran antara guru dan artis ini menunjukkan adanya paradoks dalam penghargaan profesi di Indonesia. Guru, yang merupakan pilar utama pendidikan dan pembangunan bangsa, masih dibayar dengan gaji yang minim. 

Sementara itu, artis yang mungkin lebih berorientasi pada hiburan dan gaya hidup, dibayar mahal untuk jasa mereka. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai masyarakat mungkin lebih menghargai hiburan daripada pendidikan, yang merupakan fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa.

Menuju Penghargaan yang Layak untuk Guru

Pemerintah dan masyarakat perlu mempertimbangkan kembali bagaimana penghargaan dan kompensasi diberikan kepada guru. Memberikan gaji yang layak kepada guru bukan hanya tentang meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas pendidikan dan masa depan generasi penerus bangsa. 

Dengan memberikan penghargaan yang tepat kepada guru, kita dapat memastikan bahwa mereka dapat fokus dan termotivasi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, yang pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi bangsa.

Jadi, mari kita renungkan bersama, apakah kita sudah memberikan penghargaan yang tepat kepada profesi yang benar-benar berkontribusi pada kemajuan bangsa? 

Apakah kita sudah memberikan prioritas yang tepat pada pendidikan, ataukah kita lebih menghargai hal-hal yang sifatnya sementara dan kurang berdampak pada kemajuan bangsa? 

Saatnya kita memberikan penghargaan yang layak kepada guru, sebagai pilar utama pendidikan dan pembangunan bangsa.

"Guru Digugu dan Ditiru, Namun Masih Diupah dengan Gaji yang Minim: Ironi Pendidikan di Negeri Ini"

Ironisnya, di negeri ini, kita sering melihat perbedaan besar dalam penghargaan terhadap berbagai profesi. Guru, yang merupakan pilar utama dalam membentuk karakter dan moral generasi bangsa, seringkali digaji dengan upah yang minim. Sementara itu, artis atau selebriti yang mungkin memiliki pengaruh besar dalam membentuk budaya populer dan perilaku masyarakat, sering kali mendapatkan bayaran yang sangat tinggi untuk promosi atau hiburan yang kadang kurang berdampak positif.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Mereka tidak hanya mendidik siswa dalam hal akademis, tetapi juga membentuk karakter, moral, dan etika. Dengan gaji yang layak, guru dapat lebih fokus dan termotivasi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas tanpa harus terganggu dengan masalah keuangan pribadi. Namun, realitasnya masih banyak guru yang berjuang dengan gaji yang tidak memadai, yang bisa berdampak pada kualitas pendidikan yang mereka berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun