Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tradisi Ramadan Unik di Daerahku, Bagaimana di Daerahmu?

20 Maret 2024   16:47 Diperbarui: 20 Maret 2024   16:54 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang kami suka bertukar makanan dari mas fajar yang baik hati. Beliau sering mengirinkan fotonya di wa group alumni. Beliau juga pintar masak dan selalu membagikan menu masakan kepada kami zemua anggota wa group.

Mengapa ada tradisi unik di daerah kami?

Sebab sudah menjadi tradisi orang betawi dan orang bekasi yang menu makanannya tidak jauh beda. Bedanya hanya tempatnya saja. Kalau di kelurahan Jatibening Bekasi suka ditambah dengan kacang bawang goreng. Rasanya enak sekali. Aneka cemilan ini selalu ada di meja makan keluarga kami di rumah.

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Aneka cemilan juga menjadi menu utama buka puasa kami sekeluarga. Kalau di rumah intan anak pertama Omjay di Cisauk Tangerang lain lagi. Mereka wajib harus ada tempe goreng. Kalau tidak ada tempe goreng belum makan namanya. Padahal sudah ada daging ayam dan sayur sawi dengan tahu yang dipotong dadu. Tempe tahu adalah makanan kesukaan keluarga tercinta.

Sumber gambar Dokpri
Sumber gambar Dokpri

Bagaimana tradisi unik ini bisa bertahan sampai saat ini?

Tradisi unik ini bisa bertahan secara turun temurun karena diturunkan oleh ayah dan ibu. Jadi sudah dari generasi ke generasi. Makan mie goreng dan dadar telur itu juga selalu ada dalam keluarga tercinta. Jadi kami tidak pernah repot untuk urusan makanan dan minuman. Kami jarang bikin kolak. Kalau kepengen tinggal beli aja di depan Indomaret yang ada di pintu keluar kompleks TNI AL Jatibening indah pondok gede Bekasi.

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Ramadan tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Begitulah pesan pak haji Asdi Wiharto saat tarhib Ramadan tahun lalu di SMP Labschool Jakarta. Semoga tahun ini kita mampu mengisi bulan ramadan dengan berbagai kegiatan yang membawa kebahagiaan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun