Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mas Menteri Nadiem Makarim, Mohon Jangan Korbankan Guru Wajib Mengisi SKP di Aplikasi PMM

10 Januari 2024   12:14 Diperbarui: 10 Januari 2024   19:59 18814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nampaknya masih banyak guru yang terjebak dengan pola lama, dimana para guru sibuk mencari dan mengumpulkan banyaknya sertifikat bukti pengembangan kompetensi. 

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Mereka berbondong-bondong ikut diklat online dan menyebarkan informasi adanya diklat online gratis 40 jam atau 32 jam dengan syarat menyebarkannya kelima wa group yang diikutinya. 

Contohnya seperti flyer di bawah ini. Pada akhirnya para guru tidak bisa lagi melindungi data pribadinya atau privasi data. Hal ini bisa disalahgunakan datanya untuk mencari uang. Ada oknum yang mencoba mencari kesempatan untuk mencari uang lewat diklat online.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Perlu diingatkan kembali bahwa unsur utama penilaian kinerja terdiri atas Praktik Kinerja dan Perilaku Kerja. Praktik Kinerja berupa perbaikan pemberian layanan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Jadi fokus ke murid atau siswa kita di sekolah.

Perbaikan pembelajaran dimaksud fokus pada satu dari delapan pilihan indikator sesuai keadaan pada rapor pendidikan satuan pendidikan masing-masing.

Sedangkan, pengembangan kompetensi bukanlah unsur utama penilaian kinerja. Pengembangan kompetensi hanya menjadi variabel pertimbangan saja dalam pemberian predikat kinerja.

Pengembangan kompetensi dengan batas minimal 32 poin tidaklah sama dengan pencarian angka kredit sebagaimana berlaku pada mekanisme sebelumnya.

Tegasnya, poin hasil pengembangan kompetensi bukanlah angka kredit. Jadi, fokus peningkatan kinerja bukan pada bagaimana guru sibuk mengikuti seminar dan/atau pelatihan saja, melainkan memperbaiki layanan pembelajaran dan perilaku kerja di sekolah.

Penentuan bentuk pengembangan diri harus dipastikan dalam rangka upaya peningkatan kinerja dalam bentuk perbaikan proses pemberian layanan pembelajaran sesuai fokus satu dari delapan indikator yang telah dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun