Berapa hari ini saya sengaja tidak menulis. Saya lebih banyak membaca karya tulis siswa dan guru. Mereka mengirimkannya melalu surat elektronik atau email.
Tulisannya bagus bagus sekali. Hanya perlu sedikit editing agar lebih enak dibaca. Penggunaan tanda baca dan pemenggalan kalimat saya lakukan. Terutama kalimat panjang panjang kayak kereta.
Saya menikmati tulisan mereka. Tulisan yang berasal dari kisah nyata ternyata jauh lebih menggoda. Sebab ditulis dengan hati. Mereka mencoba mengingat kembali apa yang sudah dilakukannya.
Hati penulis dan pembaca saling bertemu. Itulah yang menyebabkan tulisan kita sampai pesannya ke hati pembaca. Penulis dan pembaca saling berinteraksi bila tulisannya diposting di blog atau media sosial.
Pernah gak baca sebuah tulisan?. Kita baca berkali kali tidak bosan. Tulisannya renyah dan enak dibaca. Kita mendapatkan pelajaran atau pengetahuan baru dari apa yang dibaca.
Penulis yang baik adalah pembaca yang lahap. Mereka berhenti menulis untuk membaca. Dari banyak bacaan itulah perbendaharaan kata kata baru masuk ke dalam memori otaknya.
Itulah mengapa seorang penulis tidak pernah kehabisan ide untuk menulis. Referensinya dalam membaca karya tulis orang lain membuatnya semakin kaya akan makna kata kata. Setiap kalimat disusunnya dengan penuh makna.
Berhentilah menulis untuk membaca agar tulisanmu kian hari kian membaik. Berlatihlah menulis setiap hari lalu perhatikan apa yang terjadi.
Rajutlah tulisanmu menjadi sebuah buku yang menginspirasi. Lalu tawarkan kepada penerbit buku. Buatlah buku sebelum mati dan terbitkan bukumu sebelum ajal menjemput.
Salam blogger persahabatan
Omjay