Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seharusnya TIK untuk Semua

3 Oktober 2022   08:32 Diperbarui: 3 Oktober 2022   09:40 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Budi Harjo sedang pegang mic/dokpri

Perlu disadari, guru dan siswa sama-sama jadi korbannya, tapi kurang dirasakan dampaknya oleh mereka yang tidak memahami pentingnya TIK. Wajar saja, sebagian besar pengambil kebijakan kurikulum bukan dari orang-orang  IT sehingga untuk mereka Mapel TIK tidak terlalu utama dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. 

Hal itu juga sudah kita bahasa dalam seminar nasional computer science di aula gedung A kemdikbud. Kami berharap pemerintah mengembalikan TIK sebagai mata pelajaran. Di luar negeri berkembang apa yang namanya mata pelajaran computer science atau ilmu komputer.

dokpri
dokpri

Hasil survey dan wawancara yang dilakukan komunitas guru TIK dan KKPI di berbagai sekolah di Indonesia, ternyata menunjukkan bahwa belum semua guru menguasai TIK. Jadi kesimpulannya matpel TIK harus tetap diajarkan di sekolah, karena belum bisa dititipkan ke semua guru mata pelajaran dalam kurikulum 2013. 

Fakta di lapangan menunjukkan hal itu. TIK untuk semua harus dikampanyekan dan bukan milik orang kaya saja. Dengan adanya mata pelajaran TIK di sekolah, maka siswa yang tak punya peralatan TIK dan internetnya bisa menggunakannya di sekolah. 

Mereka menjadi terdidik TIK dengan baik dan benar, karena dipandu oleh guru TIK yang memahami TIK dan mendapatkan sertifikasi guru TIK yang sudah diakui perguruan tinggi. Hal tu kian terasakan ketika pandemi covid-19 melanda dunia.

Berikut ini liputan harian kompas yang saya copy paste ke dalam blog saya, 

http://wijayalabs.com/2016/03/05/tik-tak-cukup-sekedar-bimbingan/

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun