Selama 5 tahun sejak 2008, ia mengumpulkan 400 relawan perempuan berusia 18-76 tahun untuk terlibat dalam proyek tersebut. Di mana bentuk vagina para perempuan itu dicetak dan dipamerkan dalam 10 blok dinding vagina yang mengundang rasa penasaran warga dunia.
Proyek ini jelas mengundang kontroversi, sekaligus penasaran warga dunia, karena ini sebuah keberanian seorang seniman memuliakan vagina perempuan sebagai sesuatu yang artistik bukan dalam konteks seksualitas, melainkan tentang membangun persepsi baru dalam menghargai bagian dari tubuh perempuan.
Bagaimanapun juga, vagina merupakan organ tempat setiap manusia lahir ke dunia, tidak terkecuali pada Nabi, Rasul dan orang-orang suci. Vagina sebaiknya memberikan manusia kesadaran bahwa kita nggak berhak merendahkan apalagi memberinya label sebagai organ tubuh yang nista, sebab kita semua lahir melaluinya.
PARA PEREMPUAN YANG MEMILIH MELELANG KEPERAWANAN
Mitos keperawanan membuat perempuan terkungkung dalam sudut pandang dan kepentingan kaum lelaki. Sehingga, untuk membalas dendam sejumlah perempuan muda yang belum pernah melakukan hubungan seksual memilih melelang keperawanan mereka.
Pada Maret 2004 seorang gadis berusia 18 tahun bernama Rossie Reid melelang keperawanannya seharga Rp. 155 juta, untuk membayar utang biaya kuliah di Universitas Bristol sebesar Rp. 277 juta.
Pada 2005, seorang gadis di Peru bernama Graciela Yataco juga melelang keperawanannya sebesar Rp. 81 juta untuk membiayai pengobatan ibunya yang menderita sakit ginjal dan jantung.
Pada 2008, seorang gadis bernama Natalie Dylan yang berusia 22 tahun melelang keperawanannya senilai Rp. 2.5 Miliar (meski kisah ini masih simpang siur).
Lalu pada 2018 publik dibuat heboh dengan pengakuan seorang perempuan muda asal Indonesia bernama Fela yang menjual keperawannya kepada seorang Politikus Jepang seharga Rp 19 miliar atas bantuan Cinderella Escort, sebuah agensi yang membantu lelang keperawanan.
Fela memilih melelang keperawananya demi mendapatkan kemerdekaan finansial dan membantu ekonomi keluarganya, daripada keperawanan itu dia berikan gratis kepada lelaki yang kelak meninggalkannya.