Karena mitos tentang selaput dara dan keperawanan yang dipelihara selama berabad-abad hanya menguntungkan kaum lelaki, dan perempuan dipaksa menyembah aturan itu.Â
Bayangkan saja, lelaki bisa melakukan hubungan seksual dengan siapa saja entah pasangannya atau PSK, tanpa peduli soal orang akan menuding dia binal.
Tapi, perempuan dipaksa untuk hanya melakukan hubungan seksual dengan satu orang saja seumur hidupnya, yaitu suaminya. Mending kalau si suami romantis dan perkasa di ranjang. Lha, kalau yang jadi suaminya loyo, kasar, dan nggak romantis kan mampus!
HUBUNGAN KEPERAWANAN DAN SELAPUT DARA ITU APA SIH?
Mungkin, selain para dokter manusia di bumi tuh percaya bahwa vagina dengan selaput dara didalamnya merupakan segalanya bagi seorang perempuan. Padahal, sistem reproduksi perempuan tuh sangat kompleks karena nggak hanya berkaitan dengan alat kelamin, tapi juga rahim hingga payudara.
Sistem reproduksi perempuan tuh terdiri dari ovarium/indung telur, tuba palopi, rahim/uterus, vagina dan vulva, payudara dan kelenjar susu. Kompleks dan indah sekali, bukan?
Jadi, kalau ada orang memuja selaput dara lebih dari memuja Tuhan, alangkah tololnya dia. Karena selaput dara itu hanya selaput tipis yang nggak lebih hebat dari anus tempat mengeluarkan taik atau hidung untuk bernafas.
Mengapa sistem reproduksi perempuan begitu kompleks, dan membuat perempuan tercebur kedalam emosi yang ribet setiap kali masuk masa menstruasi? Jelas fungsinya bukan hanya buat bercinta, melainkan melahirkan kehidupan bahkan memberi makan manusia kecil yang disebut bayi.
Dalam tubuh perempuan ada tabung ajaib bernama rahim tempat telur cikal bakal manusia tumbuh didalamnya jika sudah bertemu dengan kekasihnya si sperma dari miliknya kaum lelaki. Kompleksitas dan keindahan sistem reproduksi perempuan ini seakan hendak menjelaskan bahwa perempuan tuh makhluk dengan tugas khusus yang keren.Â
Bayangkan, sembilan bulan lamanya (270 hari) perempuan harus menerima sebuah kegiatan penciptaan (produksi) manusia baru di dalam dirinya yang membuatnya lelah, stress, susah tidur, harus banyak makan, mengikuti segudang pantangan, sampai harus rajin memeriksakan diri ke dokter.
Mengapa sistem reproduksi yang demikian tidak diciptakan dalam tubuh lelaki agar kehebatan lelaki sebagai khalifah di muka bumi semakin cetar membahana? Silakan tanyakan sendiri kepada Tuhan karena hanya Dia yang Maha Mengetahui segala sesuatu.