Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk Liburan ke Bali bersama Danone Blogger Academy 2019

10 Agustus 2019   23:31 Diperbarui: 11 Agustus 2019   02:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas DBA 2018 bertema "Nutrisi Menyeluruh Untuk Hidup Berkelanjutan" di mana tema ini mengikat berbagai isu mulai dari air, gizi, hingga kesehatan lingkungan.

Sebagai lajang, aku benar-benar mendapatkan pencerahan mengenai gizi manusia yang ternyata di mulai dari tubuh seorang perempuan, bahkan sebelum si perempuan menikah dan menjalani program kehamilan. 

Kehidupan seorang manusia ditentukan oleh periode yang disebut sebagai "Periode Emas" atau 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Nah, periode 1.000 HPK ini dimulai sejak perempuan mengalami konsepsi di rahimnya hingga anak yang dilahirkannya berusia 2 tahun [KLIK DISINI: 1.000 Hari Pertama Kehidupan]. 

Periode emas 1.000 HPK ini merupakan penentu nasib seorang manusia, dan berhasil atau gagalnya periode ini ditentukan oleh pemahaman orangtua dan lingkungan, khususnya perempuan sebagai calon ibu. Misalnya nih, sebelum menikah dan hamil, perempuan harus dalam kondisi sehat dan bebas dari anemia dan sejumlah penyakit lain yang bisa mengganggu transfer nutrisi kepada janin dalam kandungan. 

Kesehatan ibu dan anak secara lebih luas ternyata dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan, termasuk soal akses pada air bersih, sanitasi dan lain-lain.

Dalam kelas DBA ini kami juga belajar mengenai tata air dan pengaruhnya pada kesehatan lingkungan bersama seorang pakar bernama Dr. Ir. Nana Mulyana Arifwijaya, seorang dosen dari Institut Pertanian Bogor yang juga merupakan pakar di bidang konservasi tanah dan air, integrasi pengelolaan sumber daya air, pengelolaan daerah aliran sungai, hidrologi hutan, SWAT model dan modeling spasial. 

Silakan [KLIK DISINI: Merawat Air Sebagai Sumber Kehidupan] untuk mengetahui segala hal tentang air bagi kehidupan berkelanjutan. 

Karena seorang Blogger adalah penulis multi-talenta, di mana ia harus juga mampu menguasai teknik pengambilan foto dan editing foto, dan teknik pembuatan-editing video, maka kami juga dibekali dengan materi tentang fotografi dan vlogging.

Guru kami di kelas fotografi adalah Arbain Rambey, seorang fotografer senior yang sudah malang melintang di dunia fotografi. Memahami dasar fotografi sangat membantu seorang Blogger dalam membuat tulisannya hidup sekaligus memberikan informasi menyeluruh mengenai tema yang ditulis, terlebih jika tulisan menceritakan tentang suatu kejadian nyata. 

Story telling, adalah materi yang menurutku sangat istimewa dari kelas DBA 2018. Karena dalam menulis, seorang blogger harus mampu memikat pembaca dengan menggunakan teknik menulis yang baik. Sebagai penulis, seorang blogger harus mampu menghadirkan tulisan renyah, ringan, mengalir, santai dan mudah dimengerti pembaca, meskipun tema yang dibahas dalam tulisan merupakan tema berat misalnya isu kesehatan yang tentunya harus juga menghadirkan data. Kelas menulis dengan story telling bertajuk "Menulis Kisah Kesehatan Dengan Bertutur" ini diampu oleh Wisnu Nugroho, Editor in Chief Kompas.com

Well, seluruh pembelajaran di kelas memang sangat padat namun menyenangkan. Terlebih dengan narasumber berkelas yang tidak semua orang Indonesia punya kesempatan emas belajar bersama mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun