Mohon tunggu...
I Gusti Made Widya Sena
I Gusti Made Widya Sena Mohon Tunggu... Dosen - Semoga harmoni sll

Mengajar di Jurusan Yoga dan Kesehatan Fakultas Brahma Widya IHDN Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantra Melampaui Seks

10 Maret 2018   10:00 Diperbarui: 10 Maret 2018   10:04 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Judul ini mungkin untuk sebagian dari kita berpikir bahwa ajaran Tantra yang muncul dan berkembang sekitar  7.000 tahun lalu oleh Siva menjadi pengantar yang menarik bagi kehidupan seks yang lebih baik. Bagi beberapa orang ajaran ini berdasarkan pada pemujaan ganda "Dewa-Dewi" sebagai simbol "Siva-Sakti". 

Bagi para yogi yang mempraktekkan meditasi melalui simbol-simbol ini dialami sebagai aspek ganda dari Tuhan atau kesadaran kosmis. Keduanya perwujudan kesatuan dalam perbedaan. Jadi para yogi biasanya memeluk keduanya, baik kesatuan maupun dualitas, keseluruhan atau pertentangan. 

Karena mereka menyadari bahwa yang bertentangan ini luluh dalam Tuhan. Dan esensi dari seluruh kehidupan dan segala sesuatu adalah kebahagiaan sejati dan cinta.  Karena, bagi mereka, penyebab awal dari realitas adalah Tuhan yang berada pada segalanya penuh dengan kebahagiaan dan cinta kasih. Realisasi penuh ini dapat dialami bahkan dalam satu kehidupan ini melalui praktik yoga dan meditasi. Oleh sebab itu, maka Tantra seringkali disebut sebagai "jalan cinta". Jalan spritual menuju kebahagiaan yang sejati. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun