Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melihat Pengantin

24 Mei 2024   04:44 Diperbarui: 24 Mei 2024   04:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia Masa Kecil Ku (Melihat Pemanten)

Sholawat sayup terdengar
Dari sebuah acara pernikahan
Kami lari sekuat tenaga
Menuju tempat hajatan
Tak peduli sandal jepit putus
Sandal dipegang kaki telanjang
Terus berlari seipih angin

Kebagian sedikit momen terindah
Badan yang  masih pendek
Menyusup diantara tamu penting
Berdiri terdepan dekat sang dukun

Tak peduli keringat bercucuran
Tak malu kaki tanpa  berdebu
Tak terpikir baju camping dipakai
Puas bila bisa melihat

Bila pagar betis  pengiring tak mampu ditembus
Naik pagar rumah sang punya hajat
Tak ada juga
Pepohonan pun dipanjat

Sebuah perjuangan melihat upacara temu manten
Bagi kami anak-anak kecil
Sebuah pembelajaran
Nanti kami tirukan
Saat bermain bersama teman


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun