Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik Kala Senja

12 September 2022   08:30 Diperbarui: 12 September 2022   08:48 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva by Tung Widut

Rintik Kala Senja 

 Tung Widut

Senja tenggelam di balik awan

 langit kelabu tanpa Sinar Jingga

Resah menggelayut di dalam dada 

 Tak lagi ada penghibur yang mewarnai langit yang indah

Kelabu semakin pekat kala hujan semakin deras

Denting air di atas genting menambah rasa dingin  pada  kulit yang legam

Tak ada yang bisa dikerjakan selain duduk termenung menunggu malam

Keindahan hanya bisa dikenang saat memandang  awang-awang

Menunggu malam dengan kepul kopi di cangkir kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun