Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Survive Menjadi Orang Tua Tunggal: Motivasi Pembelajaran Anak di Kelas

15 September 2025   10:01 Diperbarui: 15 September 2025   10:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu dan Anak: sumber pixabay.com

Survive Menjadi Orang Tua Tunggal: Motivasi Pembelajaran Anak di Kelas

Oleh: Widodo, S.Pd.

Pendahuluan

Menjadi orang tua tunggal bukanlah pilihan yang mudah. Banyak di antara mereka terpaksa menjalaninya karena kondisi hidup: perceraian, ditinggal pasangan, atau sebab lain yang tidak terduga. Di balik semua keterbatasan, ada kekuatan besar yang sering lahir, yakni tekad untuk membesarkan anak dengan penuh kasih sayang.
Bagi dunia pendidikan, kisah perjuangan orang tua tunggal ini dapat menjadi sumber motivasi. Guru dapat memanfaatkannya untuk mengajarkan nilai ketangguhan, semangat pantang menyerah, dan pentingnya belajar dengan sungguh-sungguh.

Pembahasan

Berikut ini contoh kisah inspiratif untuk motivasi murid perihal semangat hidup pantang menyerah yang bisa diberikan di kelas:

Kisah Cristiano Ronaldo: Dari Hampir Tidak Lahir Menjadi Bintang Dunia

Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, lahir di Madeira, Portugal, 5 Februari 1985. Namun, yang jarang orang tahu, kelahirannya penuh lika-liku. Ibunya, Maria Dolores, saat hamil dirinya sempat menghadapi masa sulit. Kondisi keluarga mereka sangat miskin, hidup pas-pasan, dan ayahnya seorang pekerja kebun sekaligus kit man (pengurus perlengkapan sepak bola).

Karena keterbatasan ekonomi dan tekanan hidup, ibunya pernah berpikir untuk menggugurkan kandungan. Ia merasa tidak sanggup menanggung beban anak keempat. Bahkan ia sudah meminta dokter untuk melakukan aborsi, tetapi dokter menolak. Dolores juga mencoba cara tradisional untuk menghentikan kehamilan, namun tidak berhasil.

Akhirnya, ia pasrah dan melahirkan bayinya---seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Cristiano Ronaldo. Siapa sangka, anak yang dulu nyaris tidak lahir itu justru tumbuh menjadi salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa.

Bagi Ronaldo, cerita itu justru menjadi motivasi. Ia sering berkata bahwa hidupnya adalah pembuktian: dari anak yang diragukan masa depannya, dari keluarga miskin, kini menjelma menjadi ikon sepak bola dunia, pemegang lima Ballon d'Or, dan inspirasi jutaan orang.

Pesan motivasi:
Kadang hidup kita diawali dengan kesulitan, penolakan, bahkan keraguan dari orang-orang sekitar. Namun, justru dari sanalah lahir kekuatan besar untuk membuktikan diri. Ronaldo adalah bukti bahwa asal punya tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, keterbatasan bukanlah penghalang untuk jadi bintang.

Kisah Inspiratif J.K. Rowling

Sebelum Harry Potter mendunia, J.K. Rowling hanyalah seorang ibu tunggal yang hidup serba kekurangan. Ia menulis naskah Harry Potter di kafe kecil di Edinburgh sambil mengasuh anaknya. Saat itu hidupnya penuh kesulitan: ia baru bercerai, tidak punya pekerjaan tetap, dan sering mengandalkan tunjangan pemerintah untuk bertahan hidup.

Saat naskahnya selesai, ia menawarkannya ke berbagai penerbit. Namun, 12 penerbit menolak dengan alasan ceritanya terlalu panjang dan dianggap tidak menarik bagi pasar. Meski sering ditolak, Rowling tidak menyerah. Akhirnya sebuah penerbit kecil, Bloomsbury, bersedia menerbitkan Harry Potter and the Philosopher's Stone pada 1997.

Buku itu meledak, menjadi fenomena global, dan mengubah hidup Rowling. Dari seorang ibu tunggal yang merasa gagal, ia menjelma menjadi salah satu penulis terkaya dan paling berpengaruh di dunia.

Pesan motivasi:
Kegagalan dan penolakan bukanlah akhir, justru awal dari perjalanan menuju keberhasilan. Jika J.K. Rowling menyerah pada penolakan ke-12, dunia mungkin tidak akan pernah mengenal Harry Potter.


Kisah Ibu Lestari: Pelita di Tengah Gelap

Lestari tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah secepat itu. Suaminya meninggalkan rumah ketika anak bungsunya baru berusia dua tahun. Sejak hari itu, ia resmi menjadi seorang single parent. Tidak ada lagi tempat bersandar, kecuali dirinya sendiri.

Setiap pagi, sebelum fajar menyingsing, Lestari sudah berangkat bekerja sebagai penjual nasi uduk. Tangannya sibuk menanak nasi, meracik sambal, dan menyiapkan lauk, sementara pikirannya selalu tertuju pada anak-anak yang masih terlelap. Pulang berjualan, ia lanjut bekerja paruh waktu sebagai penjahit pakaian tetangga, meski hanya dibayar seadanya.

Sering kali tubuhnya lelah, punggungnya pegal, dan matanya berat karena kurang tidur. Namun, setiap kali melihat anak-anaknya tertawa riang, semangatnya kembali menyala. Ia selalu berkata dalam hati, "Aku boleh lelah, tapi aku tidak boleh menyerah."

Tahun demi tahun berlalu. Dengan hasil jerih payahnya, ia mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga bangku kuliah. Ketika anak sulungnya lulus sarjana dan berkata, "Semua ini berkat Ibu," Lestari hanya meneteskan air mata haru. Ia sadar, perjuangannya tidak sia-sia.

Pesan moral:
Menjadi single parent bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Cinta seorang ibu mampu mengalahkan rasa lelah, dan kerja keras yang tulus akan berbuah manis pada waktunya.

Ayah dan Fery: Janji yang Tidak Pernah Pudar

Sejak istrinya meninggal ketika Fery baru berusia lima tahun, Pak Surya memutuskan untuk menjalani hidup sebagai seorang ayah tunggal. Banyak orang menyarankan agar ia menikah lagi, demi ada yang menemani hidupnya. Namun, jawabannya selalu sama: "Cukup Fery yang menemani hari-hariku. Dialah alasanku untuk tetap kuat."

Setiap pagi, ia mengantar Fery ke sekolah dengan motor tuanya. Sambil bekerja sebagai sopir angkot, ia selalu menyisihkan uang receh demi menabung untuk masa depan anak semata wayangnya itu. Malam hari, meski tubuhnya lelah, ia tetap duduk di samping Fery, menemaninya mengerjakan PR atau sekadar mendengarkan celoteh polos anaknya.

Ada kalanya hati Pak Surya terasa sepi. Melihat teman-teman sebayanya sudah berkeluarga lagi, ia sadar dirinya sering merasa sendiri. Namun, setiap kali Fery memeluknya erat dan berkata, "Ayah jangan pernah tinggalkan aku ya," kesepian itu sirna seketika. Baginya, kebahagiaan Fery jauh lebih penting daripada kebutuhan pribadinya.

Tahun demi tahun berlalu. Fery tumbuh menjadi anak yang cerdas dan penuh kasih. Saat wisuda SMA, ia memeluk ayahnya sambil berbisik, "Semua ini berkat Ayah yang tidak pernah lelah mencintai aku." Air mata Pak Surya jatuh juga, bukan karena sedih, melainkan karena janji yang ia genggam sejak dulu telah terjaga: janji untuk mendampingi Fery tanpa syarat, tanpa pamrih.

Pesan moral:
Ketangguhan seorang ayah single parent tidak selalu terlihat dari ototnya, tetapi dari kesabarannya menahan sepi, dari pilihannya untuk setia pada satu peran: membesarkan anaknya dengan cinta yang utuh.

Penutup

Kisah-kisah "perjuangan single parent "dapat menjadi bahan refleksi sekaligus motivasi pembelajaran di kelas. Anak-anak perlu tahu bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Dibaliknya ada perjuangan, kerja keras, dan pengorbanan. Guru dapat menghadirkan cerita tentang orang tua tunggal, tokoh dunia, atau bahkan kisah nyata di sekitar mereka sebagai literasi kehidupan.
Dengan begitu, siswa tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga tumbuh dengan karakter tangguh, empati, dan siap menghadapi kesulitan.

Literasi Bacaan

  1. Rowling, J.K. Harry Potter and the Philosopher's Stone. Bloomsbury, 1997.
  2. Artikel Biografi Cristiano Ronaldo -- UEFA & FIFA Official Pages.
  3. Kisah-kisah inspiratif orang tua tunggal (fiksi dan nonfiksi) dari berbagai sumber literasi keluarga dan pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun