Deru mesin tenggelam ke lebuh hampa
Sunyi mengungkung jalanan mengular,
menyelinap ke perut rimba.
Pada sepenggal dinihari. Angin menepi
Menggeletar reranting jati,
menanggung sekelebat yang menghampiri
yang menggelayut di bentang lengan
Senyampang bergelantungan
sang makhluk kikik tertawa
menyingkapkan sekeping rahasia:
seringainya menitik merah saga
"Darah siapa yang engkau sesapkan?"
tanya angin, di sela-sela sengal dahan terengah menanggung beban,
"Kepada sejoli itu wujud diriku kutampakkan,"
jawab sang makhluk kembali menyaru angin
"Terkejut tiada terperi, membuncah ngeri menyerpihkan nyali
Hingga tak ingat diri
Mesin sepeda motornya yang deras dipacu, sontak bungkam menderu,
dua kepala terpelanting menghempas batu.
Pada sudut tikungan pertama, keduanya meregang nyawa,"
kikiknya menegakkan bulu roma
Angin tercekik pekik,
perlahan menjulurkan kaki menjejak balik
Mengorak langkah yang tertangguhkan,
bergegas menghala ke Selatan
Ciamis, 2020