Mohon tunggu...
Widjaya Harahap
Widjaya Harahap Mohon Tunggu... Insinyur - a quietude storyteller

write for soul enrichment and enlightenment

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Menghuni Rimba Jati

9 Januari 2021   06:54 Diperbarui: 9 Januari 2021   07:14 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deru mesin tenggelam ke lebuh hampa
Sunyi mengungkung jalanan mengular,
menyelinap ke perut rimba.
Pada sepenggal dinihari. Angin menepi

Menggeletar reranting jati,
menanggung sekelebat yang menghampiri
yang menggelayut di bentang lengan

Senyampang bergelantungan
sang makhluk kikik tertawa
menyingkapkan sekeping rahasia:
seringainya menitik merah saga

"Darah siapa yang engkau sesapkan?"
tanya angin, di sela-sela sengal dahan terengah menanggung beban,
"Kepada sejoli itu wujud diriku kutampakkan,"
jawab sang makhluk kembali menyaru angin
"Terkejut tiada terperi, membuncah ngeri menyerpihkan nyali
Hingga tak ingat diri
Mesin sepeda motornya yang deras dipacu, sontak bungkam menderu,
dua kepala terpelanting menghempas batu.
Pada sudut tikungan pertama, keduanya meregang nyawa,"

kikiknya menegakkan bulu roma

Angin tercekik pekik,
perlahan menjulurkan kaki menjejak balik
Mengorak langkah yang tertangguhkan,
bergegas menghala ke Selatan

Ciamis, 2020

Ilustrasi foto: pixabay
Ilustrasi foto: pixabay

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun