Kami yang ngumpul di sini bukan pula kalangan yang menggemakan #KaburAjaDulu. Ya, agak susah sih mikirnya mau kabur kok bawa-bawa keluarga. Trus nanti gimana mudiknya? Apa nggak makin mahal atau justru nggak bisa mudik sekalian?Â
Apa nggak kangen opor ayam sama rendang? Nggak kangen kah makan bakso abis lebaran saat perut sudah jenuh dengan kuah opor yang berkali-kali dihangatkan?Â
Ah, ternyata hestek itu segmen pasarnya bukan kami, kalangan bapak-bapak yang masih suka main tebak-tebakan random.Â
"Ikan, ikan apa yang matanya banyak?"
"Nyerah deh."
"Ikan teri satu kilo..."
Nah kan, agak susah bayangin ngejokes seperti itu kalau misalnya kita kaburnya ke Korea, apalagi Rusia.Â
Tidak melulu soal uang
Ya, bahkan ternyata obrolan kami pun mengerucut pada kesimpulan bahwa pusingnya momen mudik bukan melulu soal uang.Â
Ada satu kawan, sebut saja namanya Pak Bobby, yang umur pernikahannya belum genap satu tahun dan ini akan menjadi momen pertama puasa dan lebaran bersama keluarga baru. Masalahnya, Pak Bobby berasal dari Medan dan Bu Bobby kampungnya di Wonogiri, Jawa Tengah.Â
"Pusing, mertua mintanya puasa pertama di Wonogiri, eh bapakku di Medan juga pengennya ngumpul bareng puasa pertama," ucap Pak Bobby dengan tatapan nanar.Â
"Udah gitu kita juga belum sepakat mau lebaran hari pertama di Medan atau Wonogiri," lanjutnya.Â