Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ojek "Online" dan Peumpangnya, Inikah Biang Macet di Stasiun Sudirman?

4 Maret 2018   21:37 Diperbarui: 4 Maret 2018   22:30 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut Jalan Blora di depan Stasiun Sudirman yang diramaikan oleh ojek online (foto by widikurniawan)

Salah satu Stasiun KRL Commuterline yang ramah terhadap keberadaan ojek online adalah Stasiun Sudirman. Nyaris belum pernah terdengar kasus bentrokan antara ojek online dengan ojek pangkalan di stasiun tersebut.

Ojek pangkalan atau opang Stasiun Sudirman memiliki "jatah" area mangkal di deretan menuju pintu keluar yang berada di Jalan Blora. Sistemnya antrean, kalau opang yang paling depan sudah dapat penumpang maka yang antre di belakangnya berhak maju untuk menyambut penumpang yang baru keluar dari stasiun.

Sementara ojek online alias ojol memang tidak memiliki area tersendiri sehingga mereka kerap ngetem di bahu jalan sambil menunggu penumpang yang mengorder. Hal ini makin lama makin menjadi permasalahan karena ketika jam sibuk, terutama pagi, seringkali lalu lintas di Jalan Blora menjadi macet akibat ojek online yang parkir berjejer di bahu jalan.

Para ojol ini kemudian diarahkan untuk menunggu penumpang di eks lahan Pasar Blora yang kini sudah diratakan dengan tanah dan berada persis di depan stasiun. Namun, mungkin karena saking banyaknya ojol dan belum tentu mereka terbiasa menunggu di area Stasiun Sudirman, tetap saja para ojol yang rata-rata berjaket warna hijau nekat menunggu di bahu jalan, sepanjang tidak ada kendaraan lain yang parkir.

Kondisi ini kadang mengganggu orang-orang yang berlalu-lalang di  area tersebut, terlebih mereka yang baru keluar dari stasiun. Saat melangkah keluar stasiun sudah ditanya oleh opang dengan pertanyaan "Ojek Mas/Mbak?". Eh, saat berjalan beberapa meter kemudian kembali datang pertanyaan dari para ojol.

"Mas Rangga ya?" atau "Mbak Milea bukan ya?"

Yups, sambil menggenggam smartphone-nya, mereka mencari-cari orang yang telah mengorder.

Lho, namanya ojek online kenapa ngetemnya juga lama? Hmm, rupanya penumpang ojol pun ikut berandil besar dengan kebiasaan para ojol menanti lama menunggu mereka.

Seringkali saya mendengar saat berada di antrean di gate out stasiun, ketika penumpang berbicara melalui telepon.

"Iya Pak, sebentar tunggu ya, saya sedang antre keluar stasiun ini, Bapak di mana? Iya tunggu lah..."

Padahal kalau jam sibuk di pagi hari, saat kereta selalu padat oleh manusia pekerja, antrean keluar Stasiun Sudirman membutuhkan kesabaran lebih. Minimal lima menit baru bisa keluar stasiun, belum lagi waktu untuk melacak keberadaan sang ojol, mengingat mereka serupa semua, tampak hijau dari kejauhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun