Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jogja yang Kian Macet, dan Geliat Arus Balik di Stasiun Lempuyangan

14 April 2024   15:01 Diperbarui: 14 April 2024   20:15 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penumpang arus balik lebaran 2024 di Stasiun Lempuyangan, Jogja (foto: widikurniawan)

Jogja dan kemacetan seolah menjadi dua frasa yang kian erat bersanding. Terlebih di musim libur lebaran seperti ini.

Jogja tak hanya menjadi pelampiasan kangen para pemudik. Bahkan bagi yang mudiknya bukan ke Jogja, bakal dengan senang hati menyempatkan diri singgah ke kota ini.

Seperti saya yang mudiknya ke Temanggung, Jawa Tengah. Merasa rela melakukan perjalanan darat 2,5 jam ke Jogja yang beda provinsi, kemudian jalan-jalan sejenak, hingga berakhir lanjut perjalanan menggunakan kereta menuju balik ke Jakarta.

Namun, ada satu hal yang menjadi pengganjal, yaitu kemacetan itu tadi. Geliat wisata di Jogja dan sekitarnya memang berimplikasi pada tingkat kemacetan. Tapi kemacetan itu sendiri yang justru bisa menghambat orang untuk berwisata di Jogja.

Seolah kemacetan Jakarta pindah ke Jogja, karena kendaraan berplat nomor B sangat mudah dijumpai di tengah kemacetan Jogja di libur lebaran seperti ini.

Suasana lalu lintas di Kota Jogja (foto: widikurniawan)
Suasana lalu lintas di Kota Jogja (foto: widikurniawan)

Saya dan keluarga terpaksa memangkas rencana mampir ke sini dan ke sana di area Jogja karena kemacetan yang ampun-ampunan. Dari rencana singgah ke 3 destinasi, hanya 1 yang bisa terwujud, itupun hanya sejenak.

Sabtu, 13 April 2024, siang menuju sore di Kota Jogja, hampir semua ruas jalan raya berwarna merah di aplikasi Google Maps. Pertanda kemacetan yang tiada ampun.

Bahkan, terasa susah mengharapkan kehadiran taksi online yang saya cari berulang kali melalui aplikasi warna ijo dan aplikasi pesaingnya yang juga berwarna ijo.

Ketika sempat "nyangkut" ke salah satu driver, tanpa basa-basi ia pun mengirim pesan singkat yang intinya enggan menerima orderan dari saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun