Mohon tunggu...
Widiarsa
Widiarsa Mohon Tunggu... Bekerja di sebuah perpustakaan

Ingin bercerita tentang yang terjadi kemarin. Juga ingin menabuh damai dalam terang mentari serta remang-remang cahaya rembulan. Ke depan, tersenyum lebih lebar tatkala mampu menghabiskan cerita tentang perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

KTP Bukan Jogja

6 Agustus 2025   14:45 Diperbarui: 6 Agustus 2025   14:41 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raka dan Ayahnya berpelukan bangga. (Sumber: Copilot)

Cerpen itu menang juara dua. Kepala sekolah membacakan kutipan cerpen Raka di upacara berikutnya. Untuk pertama kalinya, nama Raka disebut. 

"Raka, anak SMP dari pinggir Kali Code, telah menunjukkan bahwa semangat belajar tak mengenal batas domisili." 

Teman-teman mulai menatapnya berbeda. Beberapa mengajak bicara. Guru Bahasa Indonesia memintanya ikut lomba tingkat provinsi. 

Malam itu, Raka pulang dengan piagam di tasnya. Ia menunjukkan pada Ayah. 

Ayah tersenyum, matanya berkaca-kaca. "Kamu bikin Jogja bangga, Ka."

Raka menjawab, " Aku bikin ayah bangga dulu. Jogja nanti."  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun