Mohon tunggu...
Widia amanda
Widia amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin

Antara kerja, kuliah, dan makan eskrim.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Musim Panas Kali Ini Berbeda

3 Juli 2025   14:31 Diperbarui: 3 Juli 2025   14:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap musim panas aku, mama, dan kak robi selalu datang berkunjung ke rumah Tante sinta berlokasi di pantai Sunny, Tante Sinta mempunyai rumah begitu indah yang memiliki kolam renang dan terdapat saung di pinggirnya cocok sekali untuk bersantai. Sudah seperti menjadi tradisi turun-temurun. Bedanya dengan musim panas tahun-tahun yang lalu kali ini aku bukanlah seorang gadis kecil lagi yang selalu di kuncir kepang dan bermain pasir. Tahun ini aku datang dengan rambut digerai dan memakai lipstik yang tipis.

Dan tahun ini... ada Dika. 

Dika, anak sulung Tante Sinta. Tinggi, pendiam, tapi manis, dan dia hobinya baca buku disaung. Sejak kecil dia selalu cuek padaku dan tak tertarik bermain denganku. Tapi kali ini, dia berbeda, bahkan saat aku sampai dia yang membukakan pintu dan dia menatap mataku selama beberapa detik lebih lama dari seperti biasanya. 

"Hai, Anna... kamu beda ya sekarang," katanya, sambil terlihat kaget. 

Aku cuma tertawa kecil sambil mengangkat bahu. "Ya musim panas bisa mengubah banyak hal."

Hari-hari selanjutnya rasanya seperti mimpi. Kami bermain voli pantai, masak bareng di dapur terbuka, nonton film, bahkan jalan malam berdua ke pasar malam dan naik biang lala berdua. Dika mulai sering menyebut namaku. Kadang sengaja menyodorkan jaket padaku saat angin malam datang. Aku, yang biasanya gugup, sekarang mulai berani bercanda padanya. 

Tapi, seperti semua musim, musim panas pun ada akhirnya. 

Di malam terakhir sebelum kami kembali ke kota, Dika mengajakku jalan ke tepi pantai. Ombak yang tenang dengan langit penuh bintang. 

"Anna, " katanya tiba-tiba, "kamu tahu nggak? dari semua musim panas yang pernah ada, aku paling suka musim panas yang ini. "

Aku menoleh. "Kenapa? "

Dia tersenyum, lalu menatapku dalam-dalam. "Karena musim panas ini... aku sadar kamu bukan anak kecil lagi Anna. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun