Mohon tunggu...
Nur Widiyanto
Nur Widiyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Masyarakat Indonesia

Masyarakat yang berharap Indonesia lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Seharusnya Kita Menyikapi Ujian Nasional?

16 Mei 2018   11:25 Diperbarui: 16 Mei 2018   15:36 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah hasil UN diketahui dan dianalisis, tentu kita sebagai masyarakat berharap hasilnya digunakan sebagai salah satu input dalam pembangunan di sektor pendidikan. Analisis hasil UN merupakan sebuah peta, namun baru merupakan satu layer saja. Peta ini masih perlu disandingkan dengan peta-peta yang lain, seperti hasil Uji Kompetensi Guru (UKG), sarana preasarana pendidikan tiap daerah, anggaran pendidikan tiap daerah, dan lain-lain untuk menjadi input yang komprehensif.

Kepala Balitbang Kemendikbud Totok Suprayitno menyebutkan bahwa hasil UN akan menjadi dasar bagi upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan di Indonesia. "Hasil UN ini adalah diagnosis yang nantinya masing-masing daerah dapat mengetahui apa yang menjadi kelemahannya dan langkah apa yang perlu dilakukan untuk menindaklanjuti hasil diagnosis tersebut," kata Totok Suprayitno, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (8/5/2018). Analisis hasil UN dari tiap-tiap sekolah menjadi pemetaan bagi Kemendikbud untuk meningkatkan layanan pendidikan. 

Kita sebagai masyarakat tentu mendorong agar hasil UN bermanfaat dalam pembangunan pendidikan, tidak hanya bagi Kemendikbud namun juga bagi dinas pendidikan provinsi maupun dinas pendidikan kabupaten/kota. Seperti kita ketahui, pengelolaan pendidikan dasar (SD dan SMP) adalah kewenangan kabupaten/kota, sedangkan pengelolaan pendidikan menengah (SMA dan SMK) ada di pemerintah provinsi. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah perlu terus ditingkatkan.

Hal-hal yang bisa direncanakan setelah melihat hasil UN antara lain bagaimana pelatihan guru, apa sarana dan prasarana yang perlu dibangun di tiap-tiap daerah, bagaimana memperkecil kesenjangan kualitas pendidikan antardaerah, dan lain-lain. Untuk daerah-daerah yang tertinggal, pemerintah pusat perlu memberikan afirmasi agar ada percepatan pembangunan pendidikan di daerah tersebut.

Bagi sekolah, hasil UN bisa dijadikan salah satu bahan penting untuk mengevaluasi proses belajar mengajar di sekolah. Memang tidak semua mata pelajaran diujikan dalam UN, namun sekolah tetap bisa memanfaatkan hasil tersebut sebagai salah satu bahan pertimbangan. Sekolah juga bisa mengevaluasi persiapan menghadapi ujian akhir yang selama ini mereka terapkan. Apakah latihan-latihan soal semata cukup untuk membekali siswa menghadapi UN dan ujian-ujian lainnya, perlu dievaluasi lagi.

Bagi siswa, hasil UN dapat menjadi pijakan untuk menghadapi ujian-ujian berikutnya. Mengeluh tentang soal UN yang dianggap sulit namun tidak mempersiapkan diri menghadapi ujian-ujian lain jelas merupakan hal yang kontraproduktif. Jadi lebih baik mempersiapkan diri menghadapi ujian yang bakal dihadapi dan menjadikan pengalaman UN sebagai salah satu pengalaman yang berguna.


Pertanyaan yang kemudian mengemuka adalah, apabila pemerintah sudah memiliki peta hasil UN, masih perlukah UN dilaksanakan tahun depan? Diskusi tentang perlu tidaknya UN dilaksanakan tiap tahun sah-sah saja didengungkan. Namun yang pasti kita ingin evaluasi belajar siswa, apapun namanya, bermanfaat bagi siswa, guru, maupun pemerintah sebagai pengambil kebijakan. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun