Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

LDKS: SMPI Al Ihsan, Jakarta Barat

7 Desember 2022   16:07 Diperbarui: 7 Desember 2022   16:26 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta LDKS sedang berdoa dan  memberi hormat. (Foto: Dokumentasi Al Ihsan)

Senin pagi, pukul 06.00 WIB saya dan tim trainer yang terdiri Kak Edi, Kak Joko, Kak Ihsan dan Kak Husein berangkat dari Pamulang menuju Villa Ardilla di Batu Layang, Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Mulanya perjalanan lancar. Sesampai di jembatan layang Ciputat mulai melambat. Sebentar kemudian lancar. Di depan kampus UIN kembali melambat karena banyaknya kendaraan yang putar balik. Kendaraan kembali merayap hingga lampu merah Rempoa.


Pukul 07.19 WIB mobil memasuki tol Pondok Pinang. Perjalanan sangat lancar sehingga sampai lokasi pukul 08.10 WIB. Tukang ojek kampung memberi kabar bahwa jembatan menuju Villa Ardilla sedang diperbaiki. Kami meminta bantuan ojek tersebut untuk menjadi pemandu jalan. Jalan yang kami lalui menanjak, menurun, memutar, dan menikung, menguji adrenalin. Pukul 09.10 kami sampai di lokasi. Sesampai di Villa Ardilla, saya dan tim mengelilingi area.

"Sekarang saya akan membagi tugas, Kak Joko dan Kak Husein silakan ambil perlengkapan dan mendesain permainan pagar berlistrik. Lokasinya di samping ayunan di sebelah kolam renang."

"Siap Kak."

"Kak Ihsan mendesain permainan bom waktu, lokasinya di ujung barat kolam renang."

"Berapa yang harus saya buat Kak?"

"Buat 2 karena setiap kali datang 20-40 anak."

"Siap Kak."

"Kak Edi, silakan membuat permainan jaring laba-laba di sisi utara kolam renang."

"Baik Kak Dadi. Berapa ketinggian titik tengahnya?"

"Setinggi dada Kak Edi."

"Siap Kak."

"Saya akan mencari lokasi yang tepat untuk permainan karpet putar dan hajar aswad." Semua anggota tim sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

"Kak Edi, Kak Joko, Kak Ihsan, dan Kak Husein, saya sudah menemukan lokasi yang tepat untuk permainan karpet putar dan hajar aswad. Karpet putar di sisi utara kolam renang dan hajar aswad di halaman sebelah barat gedung.

"Kak Dadi, rombongan sudah datang."

"Ok, Kakak-kakak tetap bekerja sementara saya akan menemui kepala sekolah dan seksi acara untuk menyesuaikan waktu bermain.”

Betul juga. Kepala Sekolah SMP Al Ihsan, Meruya, Jakarta Barat (Drs. H. Subardjo Hadi, M.Pd.) beserta para guru dan 180 murid berdatangan memasuki area villa. Saya berdiskusi dengan seksi acara Bu Dessy. Bu Dessy menyampaikan hasil diskusi kepada Pak Haris (Waka Kesiswaan).

Acara dimulai dari apel. Pak Haris dengan suaranya yang menggelegar tanpa toak dan para guru membantu merapikan barisan murid-murid.

"Selanjutnya waktu saya percayakan kepada Kak Dadi dan tim trainer."

"Siap, terima Kasih Pak Haris dan Bapak/Ibu Guru lainnya."

"Assalamu'alaikum wr wb."

"Selamat datang di Villa Ardilla. Adik-adik kalian datang ke tempat ini dalam rangka belajar. Belajar kepemimpinan. Apakah kalian siap bekerjasama dengan tim trainer?"

"Siap."

"Ok, yang berdiri di sebelah kanan saya namanya Kak Edi, di sebelahnya Kak Joko. Yang berdiri di sebelah kiri saya Kak Ihsan dan Kak Husein."

“Mari kita sambut kakak-kakak yang akan membimbing kalian dengan sebuah nyanyian.”

Selamat datang kakak

Selamat datang kakak

Selamat datang kami ucapkan

Selamat datang kakak

Selamat datang kakak

Selamat datang kami haturkan

Reff:

Yayayaya …

Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-ama

Yayayaya …

Terimalah salam dari kami yang ingin maju  bersama-sama

1. Sesi apel dan pemanasan

Kak Dadi memberi aba-aba menyanyi. (Foto: Dokpri)
Kak Dadi memberi aba-aba menyanyi. (Foto: Dokpri)

Kepala SMPI Al Ihsan, Meruya, Jakarta Barat (Pak Bardjo) dan para guru menyambut tim trainer dengan ramah. Pak Bardjo mengapresiasi tim trainer kemudian mengingatkan kepada peserta LDKS agar serius mengikuti semua sesi yang akan disampaikan oleh panitia dan tim trainer. Kemudian beliau menyerahlan waktu sepenuhnya kepada Kak Dadi, dkk.

Lagu gembira, strategi membentuk kelompok, permainan pemburu dan tupai, permainan buah jeruk untuk mengkondisiksn otak kanan dan kiri membuka sesi pelatihan LDKS. Sebagian besar peserta LDKS bergembira, namun masih ada satu dua anak yang belum terbiasa bermain di area terbuka. Gerakannya masih kaku dan lucu sehingga menimbulkan gelak tawa para guru.

2. Sesi permainan

Permainan pemburu dan tupai. (Foto: Dokpri)
Permainan pemburu dan tupai. (Foto: Dokpri)

"Selanjutnya silakan berbaris sesuai dengan regunya, tolong ketua-ketua regu menyiapkan."

Tak lama kemudian barisan sudah tampak rapi sesuai dengan regunya masing-masing.

"Regu putra 1-4 mengikuti Kak Joko untuk melakukan permainan pagar berlistrik. Regu 5-8 mengikuti Kak Ihsan melakukan permainan bom waktu. Untuk regu putri 1-4 mengikuti Kak Edi melakukan permainan hajar aswad. Regu 5-8 tinggal di tempat melakukan permainan karpet putar bersama Kak Husein."

Semua anak berbaris rapi mengikuti arahan tim trainer.

Permainan-demi permainan berlangsung tertib. Semua peserta LDKS senang menikmati permainan yang disiapkan tim trainer. Permainan pagar berlistrik yang dipandu Kak Joko bertujuan membangun karakter kerjasama, tenggang rasa dan hati-hati. Permainan karpet putar yang dipandu Kak Husein juga bertujuan membangun  karakter kerjasama, adaptif, dan waspada. Permainan bom waktu yang dipandu Kak Ihsan fokus pada membentuk karakter tenang, tepat waktu dan hati-hati. Permainan hajar aswad yang dipandu Kak Edi bertujuan membangun karakter kerjasama, saling menghargai dan tepat sasaran.

"Anak-anak silakan kembali ke lapangan utama untuk memaknai setiap permainan."

 

Dua jam penuh peserta LDKS bergembira melakukan permainan demi permainan. Di lapangan utama Kak Dadi lebih menekankan pada pentingnya kerjasama dan disiplin. Maklum kebanyakan peserta didik saat ini cenderung bersifat cuek, individu dan menyendiri. Boleh jadi hal ini karena efek keasyikan bermain game online. Lebih dari 15 menit Kak Dadi membimbing peserta LDKS memaknai setiap pemainan  dikaitkan dengan visi SMPI Al Ihsan yaitu berakhlak, berilmu, dan cemerlang.

"Mari kita menuju aula untuk sesi "Cinta Tanah Air."

“Siap Kak.”

3. Sesi cinta tanah air.

Peserta LDKS menyimak perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan 1945. (Foto: Dokpri)
Peserta LDKS menyimak perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan 1945. (Foto: Dokpri)

Peserta LDKS naik ke lantai atas menuju aula. Setelah duduk rapi Kak Dadi mulai memetik gitar mengajak peserta LDKS menyanyikan lagu-lagu wajib nasional dan lag-lagu daerah. Kemudian melakukan tanya jawab terkait perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.  Perjuangan pada zaman penjajahan Belanda, Jepang. Berdirinya organisasi Budi Utomo (1908), seputar Sumpah Pemuda (1928), hingga Proklamasi Kemerdekaan RI (1945) mendapatkan penekanan selama materi “Cinta Tanah Air.” disampaikan.

4. Sesi disiplin

Sikap disiplin dalam baris-berbaris. (Foto: Dokpri)
Sikap disiplin dalam baris-berbaris. (Foto: Dokpri)

Sesi disiplin yang disampaikan Kak Edi diawali dengan definisi disiplin dari beberapa ahli, contoh perilaku murid yang disiplin dan tidak disiplin. Penerapan disiplin waktu, disiplin belajar, dan disiplin berpakaian. Anak-anak bisa memahami penjelasan yang disampaikan Kak Edi, semoga juga bisa mengaplikasikannya setibanya di sekolah.

5. Sesi renungan

Sesi renungan. (Foto: Dokpri)
Sesi renungan. (Foto: Dokpri)

Sesi renungan dibuka oleh Kak Dadi dengan mengajak peserta menyanyikan lagu “Turi Putih” karangan Kanjeng Sunan Giri, dilanjutkan ke hafalan surah An Naba dan 'Abasa. Kak Dadi menyiapkan bonus bagi peserta didik yang berani maju ke depan dan melafazkan surah An Naba’ tetapi sayang sekali tak satu pun anak yang berani maju.   

Kak Dadi meraih wayang di samping kanannya kemudian mendongeng kisah teladan. Pengabdian dan kemuliaan pekerjaan guru menjadi fokus dongeng. Kak Edi melanjutkan dengan memutar video lagu-lagu bertema bunda dan ayah. Kemudian menjelaskan betapa berat pengorbanan seorang ibu. Beberapa peserta LDKS mulai menitikkan air matanya. Tak lupa Kak Edi juga menjelaskan tentang peran ayah, dua peserta menjerit histeris.  

6. Sesi senam pagi

Senam pagi dipimpin Pak Bardjo. (Foto: Dokpri)
Senam pagi dipimpin Pak Bardjo. (Foto: Dokpri)

Sesi senam pagi diisi Pak Bardjo (Kepala SMP Islam Al Ihsan). Pak Bardjo memulai senam dengan mengajak peserta LDKS melakukan Senam SKJ 2012, berlanjut ke senam Maumere, kemudian Poco-poco, dan senam terimakasih guru. Biarpun sudah tak muda lagi tapi gerakan beliau masih sangat lincah. Pak Bardjo memang layak menjadi instruktur senam di samping menjadi kepala sekolah.

7. Sesi baris-berbaris

Pada sesi baris-berbaris peserta LDKS dibagi menjadi 2 kelompok. Peserta laki-laki dibimbing Kak Zaki. Peserta perempuan dibimbing Kak Alit. Fokus baris-berbaris pada gerakan di tempat dan gerakan berjalan serta formasi barisan. Sesi ini berlangsung dari pukul 06.30-08.00 WIB. 

Dilanjutkan dengan acara yang ditunggu-tunggu sebagian besar peserta. Acara apaan tuh? Acara bebas.  Pada tahap awal peserta perempuan memenuhi kolam renang, sementara itu peserta laki-laki bermain futsal dan nyanyi-nyanyi, atau sekedar foto dan jalan-jalan di halaman villa.

Pada saat acara bebas ini para pedagang mulai memenuhi halaman pintu masuk villa. Berbagai macam dagangan ada. Mulai dari makanan, minuman, buah-buahan, mainan anak bahkan asesoris. Setelah peserta LDKS puas bermain bebas kemudian menuju aula untuk mengikui sesi terakhir pelatihan, yaitu: “Manajemen Organisasi.” Berdasar pada visi SMPI Al Ihsan, yaitu mewujudkan peserta didik yang berakhlak, berilmu, dan cemerlang, Kak Dadi menguraikan dengan simpel.

“Silakan empat orang anak maju ke depan.”

Empat orang anak kemudian maju ke depan.

“Anak pertama, tolong baca dengan keras tulisan pada kertas yang kamu pegang!”

“Baik Kak, pemimpin itu harus bisa menyatukan.”

“Anak kedua, silakan baca!”

“Baik Kak, pemimpin itu harus berani mengambil resiko.”

“Anak ketiga, silakan dibaca!”

“Baik Kak, pemimpin itu harus tanggap terhadap masalah.”

“Anak keempat, silakan dibaca!”

“Baik Kak, pemimpin itu harus mampu menjalin hubungan.”

“Anak-anak peserta LDKS calon pemimpin masa depan, keempat temanmu tadi sudah menyebutkan karakter dasar seorang pemimpin yaitu: pemimpin itu harus menyatukan, pemimpin itu harus berani mengambil resiko, pemimpin itu harus tanggap terhadap masalah, dan pemimpin itu harus punya kemampuan menjalin hubungan. Menyatukan merupakan pancaran dari visi berakhlak. 

Berani mengambil resiko dan tanggap terhadap masalah merupakan pencerminan dari visi berilmu, sedangkan kemampuan menjalin hubungan merupakan perwujudan dari visi cemerlang.”

Peserta LDKS bertepuk tangan riuh pertanda senang. Mereka serasa mendapatkan ilmu baru. Mereka puas.

 Terakhir sebagai penutup Kakak akan sampaikan tangga-tangga kepemimpinan Rasulullah saw sebagaimana yang pernah Kakak ikuti pada pelatihan ESQ, yaitu dicintai, dipercaya, pembimbing, berkepribadian, dan abadi. Rasulullah  saw semasa hidupnya dan memimpin manusia adalah sosok pemimpin yang dicintai. 

Beliau juga seorang pemimpin yang dipercaya karena kejujurannya. Beliau senantiasa membimbing para sahabatnya. Beliau juga memiliki kepribadian yang luhur (wa innaka la ‘alaa khuluqin ‘adziim). Setelah beliau wafat ajarannya, pemikirannya, sunah-sunahnya tetap relevan hingga sekarang. Itulah maksud dari pemimpin abadi.

Sumber Video: YouTube @CARABELAJAR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun