Mohon tunggu...
aletheiabaca
aletheiabaca Mohon Tunggu... Kata-kata yang tertata memberi ruang untuk berpikir jernih, menyusun logika, dan membangun kedekatan emosional dengan pembaca.

menulis adalah membagikan pengetahuan, memberi inspirasi, serta memunculkan kesadaran akan hal-hal kecil yang berdampak besar. Baik dalam bentuk artikel, opini, esai, maupun fiksi, selalu berusaha menghadirkan kejujuran dan makna dalam setiap karya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilihan Mendidik Yang Disiplin atau Membebaskan Merujuk Konsep Filsuf Immanuel Kant

6 September 2025   08:15 Diperbarui: 6 September 2025   08:15 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disiplin Itu Menjadi Gerbang untuk Membentuk Karakter

Kant juga percaya bahwa disiplin adalah dasar dari pendidikan moral. Anak yang nggak dilatih disiplin nggak akan bisa memahami konsep kewajiban dan tanggung jawab. Mereka hanya akan mengejar keinginan pribadi tanpa memikirkan dampaknya pada orang lain. Pendidikan moral, menurut Kant, nggak hanya bisa diberikan melalui teori atau nasihat, tapi harus melalui latihan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengajarkan anak untuk tidak menyela orang berbicara atau merapikan mainan sendiri, itu semua adalah cara untuk mengajarkan mereka bahwa hidup bersama orang lain itu membutuhkan aturan.

Disiplin Membentuk Anak yang Mandiri

Tujuan akhir disiplin, bagi Kant, adalah untuk membuat anak jadi lebih mandiri. Bukan sekadar untuk mengikuti aturan tanpa pemahaman. Anak harus mengerti kenapa aturan itu ada, dan bukan hanya karena orang tua memerintahkan. Misalnya, ketika orang tua meminta anak untuk belajar, bukan cuma bilang, "Karena Mama bilang begitu," tapi menjelaskan mengapa belajar itu penting untuk masa depan anak. Dengan cara ini, anak nggak hanya sekadar patuh, tapi juga paham alasan di balik aturan tersebut.

Anak yang tumbuh dengan pemahaman ini akan lebih bertanggung jawab dan tahu betul kenapa mereka harus disiplin. Bukan karena takut dihukum, tapi karena mereka mengerti bahwa itu penting untuk kehidupan mereka.

Keseimbangan Antara Kasih Sayang dan Ketegasan

Kant juga mengingatkan kalau disiplin itu harus diimbangi dengan kasih sayang. Kalau anak cuma diberi ketegasan tanpa kasih sayang, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang kaku dan susah beradaptasi. Sedangkan kalau cuma kasih sayang tanpa aturan, mereka bisa jadi manja dan nggak disiplin. Orang tua yang bisa menyeimbangkan keduanya, biasanya lebih dihormati dan lebih bisa membangun hubungan yang baik dengan anak.

Keseimbangan ini penting banget. Kasih sayang itu bisa membangun hubungan emosional yang kuat, sementara ketegasan itu membantu anak memahami batasan dan aturan yang penting untuk kehidupan mereka.

Kesimpulan

Jadi, menurut Kant, disiplin itu bukanlah hal yang mengekang kebebasan, melainkan justru sarana untuk membentuk kebebasan sejati. Disiplin itu adalah cara untuk mengajarkan anak bagaimana mengendalikan diri, menghadapi kesulitan, dan mengambil keputusan yang bijak di masa depan. Orang tua zaman sekarang harus bisa menemukan keseimbangan antara kasih sayang dan ketegasan. Dengan begitu, anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun