Mohon tunggu...
Bambang Wibiono
Bambang Wibiono Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sarjana | Penulis Bebas | Pemerhati Sosial Politik

Alumnus Ilmu Politik FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemarahan Jokowi: Sinyalemen Perubahan Peta Politik?

30 Juni 2020   18:01 Diperbarui: 30 Juni 2020   22:31 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika keputusan reshuffle oleh Jokowi mengecewakan, tentu koalisi dalam gedung dewan pun akan berubah. Akibatnya, Presiden akan banyak mendapat tekanan, baik dari kabinet maupun parlemen. Mungkin inilah yang dimaksud pertaruhan reputasi politik.

Di sisi lain, presiden sedang memperingatkan bahwa pemerintahan berjalan bukan semata urusan negosiasi politik atau kontrak politik,  tapi di atas itu semua, ada kepentingan rakyat yang lebih perlu dikedepankan. Sudah sepatutnya ini yang menjadi perhatian para pembantunya, termasuk juga partai politik yang duduk di kabinet.

Saat keputusan yang mempertaruhkan reputasi politik itu terjadi, harapannya Jokowi akan mendapat simpati rakyat. Karena dalam pernyataan ancamannya, beliau menyebut "demi 267 juta penduduk Indonesia." Bahasa simbol seperti ini tentu memiliki tujuan bahwa rakyat akan berada di belakang Jokowi saat nanti banyak Parpol yang tidak puas akan menyerangnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun