Mohon tunggu...
Anwar
Anwar Mohon Tunggu... Security - Seorang yang tidak akan pernah menyerah untuk terus menulis

Walau tak pandai menulis namun ingin tetap mencoba berkarya. http://www.catinfoku.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Lain 4 (Tamat)

5 Desember 2017   23:57 Diperbarui: 6 Desember 2017   00:31 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yang paling membuat Alex tercengang dan hampir tidak percaya pada pendengarannya sendiri bahwa Hilda akan melamar Meisyi untuk dirinya... Begitupun Meisyi, ia merasa semakin kecil dihadapan Hilda dengan keagungan pribadi Hilda.....

Tepat pada hari yang telah ditentukan, Hilda dengan langkah pasti pergi menemui Alex yang telah menunggu didepan rumahnya.  ya, mereka hendak berangkat menuju rumah orang tua Meisyi di Bekasi. Hilda memenuhi janjinya melamar Meisyi untuk Alex. Dalam perjalanan, Alex tidak terlalu banyak bicara. Hatinya merasa tidak menentu.

Tiba dihadapan orang tua Meisyi, dengan mantap Hilda menyampaikan maksudnya yaitu meminta Meisyi untuk dijadikan istrinya Alex. Kedua orang tua Meisyi tak dapat menyembunyikan rasa kagum yang luar biasa terhadap Hilda. Betapa tegar hati dan pendirian Hilda. Dan kedua orang tua  Meisyi menerima Alex, dan kedua orang tua Meisyi memutskan tanggal 14 Mei untuk melaksanakan pernikahannya dan sekaligus momen bagi Meisyi sebagai hari kelahirannya.

Waktu terus berjalan dan sampailah pada hari yang telah ditetapkan untuk melaksanakan akad nikah dan resepsi pernikahan bagi Alex dan Meisyi. Keduanya telah duduk dihadapan penghulu. Namun, Meisyi dan Alex meminta waktu sebentar untuk menunda ijab qobul. Mereka menunggu kedatangan Hilda yang akan ikut menyaksikan acara pernikahan mereka. Tetapi Hilda belum juga menanmpakan diri.

"Mungkin masih dalam perjalanan, kami mohon waktu beberapa menit lagi, pak !" Kata Alex kepada pak penghulu.

"Baiklah, saya masih punya waktu lima belas menit lagi.." Sahut penghulu.

Beberapa saat kemudian, entah dari mana datangnya, tiba-tiba Hilda telah hadir disekitar mereka. Tak satupun orang disekitar mereka mengetahui kapan kedatangan Hilda. Tetapi hal itu tidak menjadi perhatian serius. Alex dan Meisyi sama-sama gembira atas kehadiran Hilda meskipun mereka agak sedikit heran, mengapa Hilda mengenakan gaun putih bersih dan harumnya tidak sama dengan harumnya minyak wangi yang biasa sering ia pakai. Hilda memandang kedua mempelai dan tersenyum dan dibalas pula oleh Alex dan Meisyi. Setelah Hilda duduk disamping Meisyi lalu ia berkata kepada pak penghulu. "Silahkan dimulai, Pak !" Ujarnya.

Acara segera berlangsung. Alex dengan suara lantang dan lancar mengucapkan ijab qobulnya. Selesai. Lalu penghulu menanyakan kepada para saksi  ; "Sah ?" Tanyanya.

"Sah, sah, sah..." Para saksi mensahkan pernyataan Alex. Lalu dilanjutkan dengan pembacan taklik talaq oleh Alex. Dan semuanya berjalan mulus dan lancar. Setelah semuanya berjalan seperti rencana, Alex dan Meisyi celingak celinguk mencari-cari seseorang. Mereka sibuk menyalami para tamu undangan setelah sungkeman kepada kedua orang tua mereka masing-masing Mereka. baru menyadari kalau Hilda sudah tidak  kelihatan lagi. Mereka  belum sempat mengucapkan terima kasih kepada Hilda sampai Hilda pergi tanpa sepengatahuan mereka.

               *******

Keluarga Ustad Zaenal di Tasik Malaya, terkejut atas kedatangan beberapa orang anggota Polisi dan bersama mereka ikut pula mak Ijah, robi dan Erwin. Lebih terkejut lagi mereka mendengar kabar dari salah seorang polisi itu yang mengabarkan bahwa salah satu anggota keluarga mereka yaitu Hilda mengalami kecelakaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun