Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahasa Tanda Kemuliaan Manusia

18 November 2022   17:43 Diperbarui: 18 November 2022   17:51 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pidato|sumber: inc.com

BAHASA  TANDA KEMULIAAN MANUSIA

di zaman kini banyak sekali bahasa gaul
yang menguasai pergaulan
antar pribadi
utamanya anak-anak muda
remaja, kaum milenial
ada kata-kata
salfok
bucin
gercep
mantul
mager
bestie
dan banyak lagi
sejauh itu bisa
berfungsi memperkuat komunitas
atau mengutuhkan
talisilaturahim
memperlancar
komunikasi
absah-absah saja
untuk digunakan dalam kelompok tertentu

yang harus sangat dijaga
adalah bahasa
Indonesia standar
dalam relasi anak dan orangtua
penggunaan diksi dalam relasi antar umat beragama
kita harus memilih diksi elegan dan terminologi yang  tepat dalam konteks sebuah agama
bahasa seorang anak bisa dirasa menyakitkan oleh orang tua
jika sang anak gagal atau takmampu memilih diksi yang tepat
apalagi dalam bahasa lisan diksi itu
diungkapkan dalam intonasi dan aksentuasi
yang keras yang nyaris bernuansa marah
 
kemuliaan manusia pertama-tama
bukan oleh karena jabatannya
gelar akademis
asal usul genealogis
tapi pada bahasa
diksi
terminologi
yang ia gunakan
dalam berkomunikasi dengan orang lain

kita menggunakan bahasa elegan
dalam keluarga
dalam ibadah
dalam rapat-rapat
dalam komunitas kita masing-masing
di kantor-kantor
di ruang publik

bahasa yang diungkap manusia adalah tanda bahwa manusia itu makhluk mulia
makhluk ciptaan Allah
yang tiada bandingnya.

Jakarta, 16 November 2022/pk.7.50
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun