Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jujur, Terus Terang: Hidup yang Cemerlang

5 Agustus 2022   09:36 Diperbarui: 5 Agustus 2022   09:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Huruf|sumber: merriam-webster.com

JUJUR,TERUS TERANG :
HIDUP YANG CEMERLANG

ada begitu banyak diksi yang tiba-tiba
memenuhi vokabulari
dan memerlukan perhatian istimewa
dan lebih serius
dari publik
ini bukan penambahan kosa kata baru
atau kata serapan dari istilah asing
diksi ini
berkaitan erat
dengan berbagai kasus
yang viral dan menghebohkan
yang menggores
keluguan masyarakat
yang takmampu diselesaikan dengan
nurani jernih
terus terang
jujur dan tulus

diksi-diksi itu seakan-akan kehilngan makna
takpunya arti
tak memiliki power setitikpun
dalam menerobos kebuntuan yang kental menggumpal
untuk mengunyah masalah
yang hadir membelah
sejarah

kasus hangat
tentang tembak menembak antar pejabat
nyaris sebulan
takmenghadirkan titikterang
begitu banyak angel dan tafsir
liar yang berkeliaran
yang takmampu memotret jelas
peristiwa itu
dari perspektif kebenaran
kejujuran
transparansi
suara hati nurani

kejujuran
kebenaran
suara hati nurani
transparansi
penegakan hukum
adalah kata
kata kunci
yang penting
dipegang teguh
agar kabut
spirit rekayasa
dan pembohongan publik
bisa dicegah
dalam upaya mengungkap kebenaran sejati

kita semua umat berketuhanan yang maha esa
umat yang beriman
dan bertakwa
setiap saat terpanggil
untuk mengedepankan suara hati nurani
kejujuran
kebenaran
tranparansi
kita wajib menegakkan hukum
mewujudkan nilai luhur ajaran agama
agar keadilan kebenaran
damai sejahtera
memenuhi bumi.

Jakarta, 4 Agustus 2022/20.42
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun