Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yesus Kristus: Kuimani Sampai Ku Mati

21 Maret 2022   22:18 Diperbarui: 21 Maret 2022   22:40 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pdt. Em, Weinata Sairin | Private doc

YESUS KRISTUS : KUIMANI SAMPAI KU MATI

kedua orang tuaku
ayahanda samuel sairin
dan ibunda werry
dengan kasih sayang
penuh devosional
membawa diriku kedalam sakramen
baptisan kudus
di jemaat gkp cakung
8 mei 1949 oleh pdt mika rikin
dan sidi
di jemaat gkp kramat jakarta
20 juni 1965 oleh pdt djamin dantji
kedua momen itu
merupakan tonggak utama
yang mendasari imanku
kepada Yesus Kristus

kehadiran Yesus dalam sejarah hidupku
benar-benar
mengubah
dan mentransformasi seluruh kedirianku

kuberbahagia karena kedua orangtuaku
sejak aku kanak-kanak
merawat dan mempertumbuhkan imanku
kepada yesus
melalui sekolah minggu
melalui cerita
nasihat dan teladan
dalam kehidupan rumahtangga beliau

sejak aku ditahbiskan menjadi hambaNya 7 November 1974
makin kurasakan keterlibatan dan kehadiran Yesus dalam hidupku
dalam kehidupan aku,istri dan anak-anakku
makin sering kudengar suaraNya
memberi arah
dan menuntun
perjalanan
pelayananku
aku tiada pernah
menyangkaliNya walau aku dikepung derita
Dia hidup dalam hidupku
Dia menolongku melewati lembah-lembah kekelaman
mendekapku hangat di ranjang-ranjang
derita
menghidupkan aku dari jurang kematian
yang melilit kuat

diusiaku yang makin senja
tatkala tubuhrapuh
penuh peluh
kutetap berpegang pada tanganNya
kugenggam tanganNya kuat
hingga denyut akhir jantungku
kuingin mengikut Dia
kerumahNya
yang baka
kuyakin mahkota kemuliaan
tersedia bagiku.

Jakarta,21 Maret 2022/pk.15.45
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun