Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Natal Ugahari Menerangi Negeri

26 Desember 2021   18:38 Diperbarui: 26 Desember 2021   18:39 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cemara-cemara | sumber : 1freewallpapers.com/

NATAL UGAHARI
MENERANGI NEGERI

gedung gereja itu kembali sepi
sunyi
takada aktivitas apapun
selama dua hari
gedung gereja penuh sesak
oleh para pemulung
dan kelompok marginal lainnya
gereja membagikan sembako dan vitamin
bagi penduduk sekitar
sepuluh tahun lebih gedung gereja berdiri ditengah kampung kumuh
aktivitas gereja
lancar
tanpa gangguan

kemarin pada ibadah malam
natal umat datang separuh
dengan prokes yang ketat
pendeta jemaat yang hampir eneritus berkotah pada ibadah itu :
"natal tidak identik dengan sesuatu yang glamour
konsumeristik
natal Yesus Kristus penuh keugaharian
kesahajaan
kandang domba
palungan
kain lampin
semua mereprsentasikan kesahajaan
dalam kelahiran
Kristus
Allah yang transenden mewujuddiri dalam bingkai imanensi
dan mengalirkan roh penebusan dan penyelamatan
lewat instrumen-instrumen sederhana
bersahaja
agar dunia dan manusia percaya"

gedung gereja
kini sepi dan sunyi
umat dan para pejabat gereja
kembali sibuk
dalam aktivitas rutin
mereka menguatkan umat yang lemah ekonomi
yang sakit dan mesti dirawat
yang kehilangan pekerjaan
yang didera beragam derita
ditengah dunia yang terluka

natal ugahari
dengan kandang domba bau menyengat
palungan berlumur benda  kotor
kain lampin
nir higyenis
adalah natal
original
dan kontekstual
yang menebus dosa
yang menganugerahkn kehidupan.kekal
natal adalah magnitudo paling
 dahsyat bagi kehidupan umat manusia
natal adalah erupsi yang mengusung visi
demi keberlanjutan kehidupan
natal adalah
tatkala manusia takbisa bergerak dari genggaman Allah dan terus bersandar kepadaNya.

Jakarta, 25 Desember pk 12.06
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun