Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Redup Tanpa Berkat

12 Juni 2021   08:22 Diperbarui: 12 Juni 2021   08:38 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.blessthisstuff.com/

HIDUP REDUP TANPA BERKAT

hidup itu mewujud
atas rahmat dan berkat Tuhan
hidup itu menjadi hidup atas anugerah dan karunia Tuhan
hidup menjadi redup tanpa sinar
berpijar
tatkala hidup
tanpa aliran berkat

Sang Maha Pencipta
pada awal segala sesuatu
menciptakan laki-laki dan perempuan
menurut gambarNya
Ia memberkati
manusia
Ia mengutus manusia untuk memenuhi bumi
dan menaklukan segala isinya

manusia mulia karya agung Sang Maha Pencipta
disuruh masuk ke dalam dunia
menguasai dan menaklukan alam semesta
demi kemaslahatan umat manusia

hidup itu mengada
atas berkat Kuasa Transenden
hidup yang dialiri berkat
harus memancarkan
hidup yang membagi berkat
bagi mereka yang
terempas dan terkandas
yang hak asasinya
diperkosa demi kepentingan primordial, sara dan kekuasaan
yang terusmenerus dililit kemiskinan dan didera derita
yang takbisa beribadah karena paradigma politik keagamaan yang
ekklusif-fundamentalistik
yang takmampu lagi mengucap kata
karena kehabisan suara dan diksi bervisi

kita semua adalah  
orang-orang yang diberkati
kita adalah bangsa yang menerima barokah Allah
kita harus menjadi berkat bagi sesama
bagi bangsa dan negara
bebaskan kedirian kita dari mindset
sara, primordialistik, fanatisme sempit picik
kita harus menjadi sosok yang diberkati, yang dipenuhi roh kebangsaan yang kuat
demi lahirnya peradaban dan habitus baru
dalam sebuah Indonesia
yang dirahmati Allah!

Jakarta, 12 Juni 2021/pk 3.50
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun