Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jimi Ni Sugoi! Kisah Editor Cantik Yang Cuek

14 Oktober 2016   22:35 Diperbarui: 14 Oktober 2016   23:01 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image from : http://asianwiki.com/Pretty_Proofreader

Saya lagi ngikuti drama hari Rabu di Nihon Terebi Channel 4 jam 10 malam, judulnya JIMI NI SUGOI, 地味にスゴイ!

Drama ini dibintangi aktris favorit saya, Ishihara Satomi (30) yang berperan sebagai Kouno Etsuko yang bercita cita kerja di bagian fashion di sebuah majalah terkenal, tapi selalu gagal saat menjalani proses interview. Berkali kali gagal tapi tak patah semangat, dan akhirnya berhasil ke terima masuk sebagai pegawai dalam perusahaan itu. Tapi sayangnya apa yang diimpikan untuk bekerja di bagian fashion hancur lebur sudah karena ternyata Etsuko ditempatkan di sebuah bagian koreksi bahasa, Kouetsu, yang isinya adalah para editor yang kerjanya berkutat mengoreksi dan merevisi kata-kata yang salah pada artikel, majalah atau buku yang akan diterbitkan. 

Pekerjaan ini menurut Etsuko adalah pekerjaan yang membosankan, apalagi Etsuko bukanlah seorang yang suka membaca buku, tapi lain halnya kalau sudah berhubungan dengan fashion, semua majalah yang berhubungan dengan fashion habis dilahapnya sampai akhirnya dia mengerti betul dengan details tentang busana. 

Etsuko akhirnya mau juga bekerja di bagian revisi, setelah dipaksa oleh bosnya untuk mencoba dulu karena bosnya melihat potensi besar kalau Etsuko bisa menjadi editor yang handal. Lingkungan dibagian koreksi menurut Etsuko sangat membosankan. Pakaian orang-orangnya dinilai tidak fashionable. Bekerja terlalu serius karena berkutat dengan kamus saja. Berkacamata tebal dan rambut klimis. 

Lucunya di drama ini adalah Etsuko bukanlah tipe yang serius. Suaranya bisa menggelegar ngagetin orang-orang disekelilingnya kalau ia menemukan kata-kata yang aneh dalam tulisan yang sedang dikoreksinya. Apalagi Etsuko bukan tipe penurut, bagi dia kata-kata yang sudah dikoreksinya itu akan dia pertahankan kebenarannya dan untuk pembuktian dia tak segan untuk menyelidikinya sendiri.  

Etsuko jadi sosok editor yang terbilang unik. kadang bikin kesal rekan kerjanya yang bekerja dibagian lain yang suka memberinya setumpuk tulisan yang harus dia koreksi. Sifat Etsuko yang ceplas ceplos dan rame serta heboh, bikin suasana di bagian editing  yang selama ini sangat sunyi senyap jadi lebih meriah.  

Gaya Etsuko saat bekerja mengoreksi naskah bikin saya ingin tahu lebih jauh dunia editing. Nah kebetulan Rabu kemarin ini bercerita tentang gimana Etsuko mengoreksi kata-kata sebuah naskah seorang ibu blogger yang ingin membuat buku. Buku itu menceritakan tentang pengalaman hidupnya tentang tips gaya hidup hemat. Etsuko sangat suka dengan gaya ibu blogger itu. Menurutnya, hemat adalah hal  yang patut diketahu oleh kalangan ibu-ibu. 

Akhirnya datanglah sang Editor unik, Etsuko ke rumah ibu itu merencanakan tentang cover yang akan dibuat dan tambahan apa saja yang baiknya dimasukkan. Banyak ide gila dari Etsuko yang bikin publisher pusing 7 keliling karena mendadak harus di rubah isinya, dan ibu bloggernya setuju dengan ide Etsuko. Sebagaitanda terima kasih ibu blogger itu mencantumkan nama Etsuko sebagai tanda terima kasih di bukunya. Anehnya justru pencantuman nama dibuku blogger itu mendapat komentar sinis dari rekan kerjanya,  yang katanya lebih baik editor itu kerja di balik layar, karena kalau ada apa-apa kesalahan yang maju bukanlah Etsuko seorang diri tapi satu team! 

Dan benerlah kejadian, setelah cetak banyak dan siap diluncurkan, ternyata ada salah pengetikan kata pada judul buku, waduh kesalahan fatal. Marahlah perusahaan pada Etsuko yang dianggap tidak becus. Sebagai permohonan maaf, team editing akan menempelkan sticker revisi pada setiap buku  yang sudah cetak itu. Dan gara-gara ini Etsuko merasa bersalah dan sangat berterima kasih kepada teamnya. Etsuko  mulai merasa  ingin menjadi bagian dari team editing dan dia tidak menyesal masuk dalam bagian ini. 

Bahkan ia menjadi percaya diri kalau pekerjaan editor itu adalah pekerjaan maha penting dan patut dihargai.  Saya suka dengan penjelasan sang ibu blogger yang menangis saat diberitahu kalau ada kesalahan pada penulisan judul buku pertamanya itu. Ternyata ia menangis bukan menyesali kesalahan penulisan itu tapi ia hampir tak percaya seorang ibu rumah tangga yang hanya berkutat di dalam rumah bahkan tak punya uang dan hidup irit bisa membuat buku yang bermanfaat untuk orang banyak. Ibu blogger ini menjelaskan kalau semua tulisannya adalah hal yang ia alami sendiri, kegiatan yang ia suka dan memang ia terapkan dalam kehidupan sehari hari. 

Kisah cinta Etsuko juga dimulai di episode ke dua ini. kayanya seru, tapi saya gak suka sama pemain cowoknya, kurang pas gitu terlalu muda! Lhoo kok ngatur ya penonton haha. Tapi gak papa lah cukup terhibur dengan akting kocak dan nyelenehnya si Etsuko ini. Gak sabar nunggu hari rabu minggu depan. 

Salam Hangat, wk!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun