Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengapa Harga Bahan Pokok Melonjak di Bulan Ramadhan?

19 Maret 2023   22:46 Diperbarui: 21 Maret 2023   00:33 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga Gula dan Minyak Goreng Melonjak Paling Tinggi Jelang Ramadhan (KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Peristiwa yang selalu terjadi menjelang bulan Ramadhan atau yang sering disebut oleh masyarakat Indonesia dengan bulan puasa adalah kenaikan harga bahan pokok, tidak hanya menjelang bulan puasa tetapi juga jelang Idul Fitri. 

Banyak orang yang menyalahkan pemerintah untuk hal ini, sebelum kita suudzon dengan pemerintah, alangkah baiknya jika kita melihat diri kita sendiri terlebih dahulu (rakyat Indonesia), sebenarnya ada alasan yang logis jika mau berpikir. Uniknya masyarakat Indonesia, bulan Ramadhan, bulan dimana kita hanya makan di malam hari harus dikurangi tingkat konsumsinya. Namun faktanya konsumsi sebagian besar kita justru lebih besar saat Ramadhan.

Hari-hari biasa mungkin sangat jarang membuat teh di rumah. Namun saat puasa, baik saat berbuka dan saur, teh manis selalu tersedia. Sehari-hari makan dengan lauk memang tidak begitu banyak, namun saat puasa saat makan setelah berbuka dengan lauk khusus itu ada yang kurang. 

Belum lagi ragam makanan dan minuman manis yang mungkin hanya kita santap saat berpuasa, sebut saja kolak misalnya. Dengan pola konsumsi seperti itu wajar jika stok beberapa komoditas di pasar berkurang drastis, lha wong yang kita makan juga tambah banyak.

Setelah melihat perilaku masyarakat di bulan Ramadhan, sekarang mari kita lihat dari sisi lain, berikut hal-hal yang turut menyebabkan naiknya harga pangan:

Pertama, saat berpuasa banyak orang yang meminta beberapa komoditas seperti beras, cabai, kelapa sawit, gula atau bawang. Karena banyaknya permintaan terhadap suatu komoditas seperti itu maka dapat meningkatkan harga komoditas tersebut.

Kedua, beberapa orang di negara kita melakukan tindakan curang, mereka menyimpan beberapa komoditas untuk meningkatkan harga komoditas tersebut. Karena mereka berpikir jika mereka tidak menjaga harga barang tersebut akan tetap pada harga normal dan mereka hanya mendapat sedikit uang.

Ketiga, soal transportasi. Saat puasa karena mendekati lebaran banyak penyedia jasa transportasi seperti pesawat, bus, atau kapal laut menaikkan harga dan hal tersebut berdampak langsung pada harga beberapa komoditi yang dapat membuat harga dari komoditi tersebut dapat meningkat. Karena angkutan umum masih menjadi salah satu angkutan utama untuk pengiriman barang.

Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah hal ini terjadi?

Pertama, persediaan harus ditambah jumlahnya. Siapa yang harus bertanggung jawab dengan ini? Tentu yang bertanggung jawab adalah pemerintah, produsen dan pedagang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun