Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Evaluasi di Bulan Puasa (Ramadhan)

27 Maret 2024   11:04 Diperbarui: 27 Maret 2024   11:16 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evaluasi Mandiri

Ingat pada inti dari ceramah tarawih di masjid di kompleks tempat tinggalku di daerah Serpong Utara. Sang Penceramah mengatakan di Bulan Ramadhan semestinya punya semacam program atau resolusi atau apapun yang menunjukkan bahwa kita tidak hanya mendapatkan lapar dan haus tapi yang lebih bermakna.

Tiga huruf 'i'

Tapi sebelum melanjutkan keinginan yang akan saya lakukan, akan saya sampaikan slogan 3i yang sebaiknya kita ingat dan laksanakan pas mulai dan selama Ramadhan. 3 i itu terdiri dari iman, ikhsan dan istishab. Huruf 'i' pertama adalah iman yaitu keyakinan kita kepada Allah yang memerintahkan orang yang beriman untuk berpuasa agar menjadi orang yang bertaqwa (Al-Baqarah 183). jadi kegiatan berpuasa, di mana orang tidak boleh melakukan hal yang biasanya dibolehkan pada pagi dan siang hari mulai terbit fajar sampai dengan beduk magrib (makan, minum dan berhubungan suami istri), ditujukan kepada orang yang beriman. Pada tingkatan berimanlah orang mampu dan mau melakukannya sebagai bagian dari perintah Allah swt.

Huruf 'i' kedua adalah ikhsan atau melakukan tindak kebaikan sebagai bentuk rasa syukur bahwa yang berpuasa beruntung karena jika melihat ke bawah, sebagian masyarakat yang berada di jalur kemiskinan, rasa lapar dan haus mungkin adalah apa yang dirasakan sehari-hari. Karena itu kita didorong untuk berbuat baik selama di bulan Ramadhan sbg bentuk latihan untuk bisa lebih baik di bulan-bulan selanjutnya. 

Huruf 'i' yang ketiga adalah ihtishab atau berhitung atau berhisab atau melakukan evaluasi tentang diri kita sendiri apakah kita sdh lebih baik daripada bulan bulan sebelumnya. Ingat kata ihtishab jadi ingat model evaluasi dari Donald Kirkpatrick (2024-2024). Mengapa saya ingat model evaluasi tersebut karena puasa di bulan Ramadhan adalah suatu bentuk Pelatihan bersama dan mandiri. Yang menariknya bahwa puasa itu dilakukan setahun sekali dan menjadi latihan berkegiatan keagamaan dengan kegembiraan pada waktu berbuka. Selanjutnya mengekspresikan kelegaan bahwa pelatihan telah selesai pada 1 Syawwal sebagai Idul Fitri. Konsep bahwa  setelah puasa kita akan menjadi fitri (suci) kembali menarik karena itu mengartikan bahwa kita memulai perjalan baru lagi. Artinya kita memulai menulis kembali perjalanan kita dengan suasana yang baru dan tentunya dengan nilai keimanan yang lebih tinggi, tindak kebaikan yang lebih banyak dan sambil terus mengevaluasi diri agar hasil evaluasi menjadi dasar lebih baik.

Memahami makna ihtishab atau evaluasi diri, coba kita amati gamabr di bawah ini:

Model Donald Kirkpatrick dan Capaian Berpuasa

Jika kita kaitkan berpuasa di bulan Ramadhan yang dalam beberapa kajian dipandang sebagai bulan latihan dan hasil latihan tersebut juga terdapat kategornya. Misalnya jika kita berpuasa dan kurang menghayati puasanya dan yang dirasakan hanya lapar dan haus saja, maka dalam model Kirkpatrick ini berada di level 1 atau level paling rendah, yaitu pada tingkat reaksi, atau rasa lapar dan haus. Rasa lapar dan haus ini akan ditimpali dengan rasa senang ketika waktu berbuka puasa. Meskipun ini level paling rendah, namun rasa senang dan bahagia ketika berbuka adalah hasil yang setidaknya dirasakan semua mukmin yang berpuasa.

Ketika seorang mukmin yang berpuasa dan dia mendapatkan pembelajaran baik dalam aspek pemahaman terhadap makna puasa maupun tentang cara-cara lebih khusyu dalam beribadah, atau juga belajar memahami betapa fakir miskin perlu diperhatikan dan dibantu, maka dia telah sampai di level 2. Hal itu bermakna bahwa dia mendapatkan beragam pembelajaran (learning) dari aktifitas berpuasa, dan  pembelajaran didapatkan dari kegiatan ibadah maupun pembagian bantuan kepada fakir miskin.

Selanjutnya jika di akhir bulan puasa dan seterusnya ada perubahan signifikan dalam gaya hidup, dalam cara berinteraksi dengan orang lain dan tingkat ketekunan dalam mempelajari sesuatu dan itu merupakan akibat dari berpuasa selama Ramadhan, maka hasilnya berada pada level 4 atau dampak (impact) positif dari berpuasa.

Dan untuk level 4 yaitu hasil (results) mukmin yang berpuasa menjadi lebih produktif, lebih bersemangat dan membuat sistem kehidupannya lebih tertata, lebih peduli kepada orang yang kesusahan serta menjadi lebih tekun beribadah. Latihan dalam bentuk berpuasa sebulan di Ramadhan membuat atau mentransformasi menjadi manusia yang bertaqwa. Level 4 inilah level tertinggi capaian dari seorang mukmin yang berpuasa. Selamat berpuasa dan setelah Ramadhan menjadi manusia yang lebih produktif dan lebih positif dalam segala hal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun