Mohon tunggu...
Wayan Arningsih
Wayan Arningsih Mohon Tunggu... Guru - NI WAYAN ARNINGSIH, GURU AKUNTANSI

NI WAYAN ARNINGSIH,S.Pd GURU AKUNTANSI DI BALI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Tidak Kesampean

21 September 2019   18:26 Diperbarui: 21 September 2019   18:33 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepulang sekolah Adinda langsung pulang, sesampainya dirumah, Adinda menggantikan bajunya,lalu berbaring ditempat tidur dengan gelisah, Adinda terus memikir si Satpam yang guanteng sekali ia selalu menghayal agar hari cepat pagi. Agar Adinda bisa ketemu dengan si pujaan hatinya.

Keesokkan harinya, Adinda tidak seperti biasanya bangun terlambat, pagi-pagi sekali ia sudah bangun, langsung mandi, kemudian sarapan pagi, sehingga menyebabkan mamanya heran melihat putrinya yang tumben rajin bangun pagi, mamanya bertanya, Adinda kamu mimpi apa semalam nak?, tidak seperti biasanya kamu bangun pagi, Adinda menjawab, ah mama kalau anak sudah rajin ditanya, kalau anaknya bangun siang diomelin bagaimana seharusnya ma...........? mamanya menjawab ya sudah berangkat aja kesekolah, Adinda pamitan ama mamanya, ma.....Adinda gi kesekolah ya ma....... ya, hati,hati dijalan Adinda............!!  Da............Ma............

Adinda langsung beranjak kesekolah.

Sesampainya disekolah Adinda langsung memarkirkan motornya ditempat parkir. Suasana sekolah masih sepi dan lengang. Lalu pak Hasan menghampiri Adinda, 

Selamat Pagi Adinda, tumber hari pagi sekali disekolah, sudah tidak macet lagi..........!!! jalannya Adinda yang cantik. Dibilang cantia Adinda tersipu malu........ !! ya pak soal agar saya tidak terus bapak marahin , bapak Hasan yang tampan. Sambil bersikap manja adinda berjalan -- jalan melenggok menuju kelas dan sekali --kali menoleh satpam yang guanteng sekali.

Dalam hati kecil Adinda berkata sepertinya pak satpam itu mengasih harapan, sehingga Adinda menjadi berbunga-bunga dan tersenyum-senyum sendirian kaya orang sudah kasmaran.

 Sesampainya dikelas, kelas masih dalam keadaan sepi, lalu Adinda menaruh tasnya ditempat duduknya. Adinda terus memikirkan sang pujaan hatinya, alias pak Hasan. Tidak berselang lama Mawar datang, kedatangan Mawar tidak diketahui oleh Adinda, karena Adinda terus melamun, Hai.......Adinda sudah dari tadi tumber hari sudah dikelas ada apa gerangannya tanya Mawar, Adinda tidak menyahut , karena pikirannya masih melayang pada Pak Hasan yang guanteng. 

Hai!!! Adinda teriak Mawar, dengan teriakkan yang keras Adinda Kaget, Hei copot............. Aduh Mawar bikin jatung copot aja, makanya pagi-pagi jangan melamun aja, nanti benar-benar jantungmu copot baru tahu rasa.

Padi-pagi begini apa yang kamu lamunkan Adinda tanya Mawar, Adinda Menyahut itu-.......tu si satpam  yang guanteng itu. Mawar tertawa mengapa kamu tertawa ada yang lucu............. Mawar berkata kamu benar-benar jatuh cinta pada Pak Hasan. Adinda menjawab benar Mawar, rasanya hati ini berdebar kencang kalau melihat pak Hasan , Tadi aja pak memberi pandang aduhai sehingga aku jadi kelimpungan.

Mawar berkata sudah, jangan dulu mikirian pak Hasan, pikirkan dulu ulangan ekonomi nanti.

Selang berapa menit bel berbunyi bertanda, pelajaran segera di mulai, kemudian Pak Adi datang ke kelas. Dan berkata Selamat Pagi Anak......................, semua student menjawab selamat pagi pak guru. Lalu Pak Adi berkata keluarkan kertas kita sekarang ulang, aduh.......Adinda menjawab  saya tidak belajar pak kata Adinda, Pak tidak ada istilah tidak belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun