Ia kemudian bangkit, dan sadar itulah keinginan Yesus, sosok yang sangat ia kasihi. Ia kembali ke kota Roma, mewartakan kabar sukacita keselamatan. Ia mewartakannya secara terbuka di tepi jalan. Tentu tidak banyak orang yang secara terbuka mau mendengarkan kotbah Petrus. Kekaisaran Roma telah membunuh ribuan orang pengikut Kristus. Tetapi Petrus tetap penuh semangat dalam mewartakan keselamatan Kristus.
Malam itu, sekelompok orang sepakat bahwa besok pagi Petrus harus ditangkap. Dan itulah yang terjadi. Petrus kemudian ditangkap dan diadili secara tidak adil, dan divonis hukuman salib. Petrus pun menerimanya dengan gembira. Ia pun disalibkan.
Tetapi, di atas salib, Petrus justru berkotbah. Katanya, "Hai manusia, dengarkanlah ucapanku. Kalian tahu bagaimana dahulu ketika kalian dilahirkan. Apakah ada diantara kalian yang lahir dengan kepala di bagian atas? Tentu saja tidak. Kita semua lahir dengan kepala tergantung dibawah. Yang atas menjadi yang bawah dan yang bawah menjadi yang atas. Yang kiri menjadi yang kanan dan yang kanan menjadi yang kiri. Dengan cara inilah kita lahir dari Kerajaan Tuhan. Dan dengan cara inilah kita akan kembali kepada Kerajaan Tuhan."
Orang yang berkerumun di tempat tersebut pun marah, dan menurunkan Petrus. Petrus kemudian disalibkan dengan cara terbalik, kepalanya di bawah.
(Cerita khayalan ini bersumber Apocryphal Jesus)