Mohon tunggu...
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Apa Sebenarnya yang Kau Cari?"

5 Mei 2024   23:44 Diperbarui: 5 Mei 2024   23:56 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang jabatan sudah kau dapatkan, sekalipun dengan menyingkirkan, menjegal, bahkan memfitnah oranglain, bahagiakah kau dengan jabatanmu itu...?, silahkan tanya hati nuranimu, hatimu tak akan berbohong.

Keempat: Apa sebenarnya yang kau cari .....?, 

Popularitas...? Kenapa..? "dengan popularitas menjadi jalan untukku mendatangkan kebahagiaan", "kau seyakin itu".."ya". "ok, itu hak mu", baik, kalau popularitas kau yakini mendatangkan kebahagiaan, lantas bagaimana kau cara memperolehnya..?, "ehmmm...hanya menunduk terdiam".

Demi dikenal oleh khalayak, apapun di lakukan bila perlu jalan haram pun ditempuh, yang penting segala tujuan tercapai. Sungguh tak beradab, ingat hidup ini hanya sesaat, tapi hidup yang abdi nanti untuk mempertanggung jawabkan segala perkara yang pernah kau perbuat.  Sekarang kau sudah dikenal banyak orang, bahkan seluruh dunia mengenali dirimu, Dengan popularitas yang kau dapatkan itu, yang dulu kau kejar-kejar, apakah kau bahagia...? jawabanya hanya dirimu yang tahu.

Aku hanya terdiam membisu merenungi semua nasihat yang di sampaikan, serasa menusuk ulu hati, menggedor jiwa dan menyadarkan diri yang selama ini terbuai oleh manisnya kehidupan, persepsi aku yang salah soal kebahagiaan mengasilkan hasil yang salah juga. Obrolan itu begitu menyita waktu, sampai larut. Tak terasa kedua mataku mulai mengembang mengeluarkan sesuatu begitu deras, menyesali diri dari setiap helai perjalanan, nangis tak tertahan tersedu-sedu, tak lama dikejauhan sayup-sayup terdengar suara adzan subuh dari masjid.

"Ingat, semua media tadi (jabatan, uang dan popularitas) hanya sebagai pengantar untuk menggapai kebahagiaan itu, sumber kebahagiaan yang utama terletak pada keridhoan-Nya". Maka hadirkan Tuhan dalam setiap ikhtiar kita", Begitu Ust. Ilham menutup wejangannya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun