Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Prinsip Ali vs Risiko Columbus: Haruskah Kita Berani Memilih Jalan Lain ke Roma?

15 Oktober 2025   22:45 Diperbarui: 15 Oktober 2025   22:45 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prinsip Ali vs Risiko Columbus: Haruskah Kita Berani Memilih Jalan Lain ke Roma? | Ilustrasi: Gemini

Christopher Columbus mewakili kutub yang berbeda, risiko ambisi. Di abad ke-15, ketika pengetahuan geografi masih didominasi dogma, Columbus percaya bahwa bumi itu bulat dan sebuah kapal bisa mencapai Timur bumi. Tujuan Columbus melakukan penjelajahan adalah untuk menemukan rute dari Eropa ke Asia, tetapi ia justru menemukan Amerika.

Untuk mewujudkan visinya, Columbus harus meyakinkan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand dari Spanyol untuk membiayai empat pelayaran dengan risiko kegagalan, kehilangan nyawa, dan kebangkrutan yang sangat tinggi.

Ini adalah contoh ekstrem dari keberanian risk-taking dan meyakini visi yang anti-mainstream.

Columbus mengajarkan kita tentang visi dan risiko. Dalam konteks modern, ia adalah representasi sempurna dari founder startup yang berani mengambil risiko finansial dan reputasi demi ide yang belum terbukti.

Kisahnya menantang kita, seberapa besar risiko yang kita rela ambil untuk mewujudkan visi yang mungkin akan ditertawakan orang lain?

Pelayaran Christopher Columbus | Foto: Britannica
Pelayaran Christopher Columbus | Foto: Britannica

Dilema Sentral Prinsip vs Risiko Ambisi

Dilema ini memuncak ketika kita harus memilih salah satu, seperti Ali, kita mungkin harus mengorbankan potensi keuntungan (risiko ambisi) demi memegang teguh standar etika (prinsip). Seperti Columbus, kita mungkin harus menoleransi risiko moral atau etika (risiko ambisi) demi mencapai tujuan ambisius (visi).

Dalam praktik karier, dilema ini terjadi saat kita dihadapkan pada proyek yang menjanjikan profit besar, tetapi secara etika melanggar prinsip bisnis yang sehat (misalnya, menipu konsumen) atau mengorbankan standar integritas pribadi (misalnya, korupsi dan suap).

Mereka yang Berani Mengambil Kedua Pilihan

Meskipun keduanya tampak kontradiktif, ada tokoh-tokoh yang berhasil menemukan bahwa prinsip dan resiko ini menjadi sebuah kekuatan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun