Tindakan ekstra yang lebih bertahap dan terukur, seperti intervensi psikologis intensif, program bimbingan dan konseling mendalam, keterlibatan aktif keluarga, restorative justice, atau bahkan lingkungan belajar alternatif yang lebih terapeutik, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu.
Filosofi pendidikan yang ideal adalah menumbuhkan potensi anak secara holistik, bukan sekadar mengendalikan perilaku dengan kekerasan atau otoritas semata, yang justru dapat menghambat perkembangan aspek penting lainnya seperti kreativitas dan kemandirian berpikir.
Tindakan Ekstra
Pendekatan persuasif saja tidak cukup. Namun tindakan ekstra dipilih harus dipertimbangkan dengan matang dampaknya jangka panjang dan sebisa mungkin berfokus pada pemahaman dan penanganan akar masalah, bukan hanya penekanan gejala.
Lingkungan militer mungkin menawarkan kedisiplinan, tapi belum tentu memberikan pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk mengatasi masalah perilaku mereka secara berkelanjutan.
Perilaku negatif anak adalah hasil akumulasi dari berbagai faktor sejak usia dini dan tidak bisa diubah secara instan. Lingkungan dan teknologi saat ini memang memberikan pengaruh yang signifikan dan menambah kompleksitas permasalahan.
Pemikiran perlunya barak militer sebagai opsi terakhir dengan syarat dan ketentuan yang ketat serta seleksi yang tepat juga masuk akal. Dalam kasus-kasus ekstrem di mana semua upaya lain tampaknya tidak berhasil dan perilaku siswa sudah membahayakan diri sendiri atau orang lain, mungkin perlu dipertimbangkan intervensi yang lebih tegas dan terstruktur seperti lingkungan militer, namun dengan catatan yang sangat penting:
Opsi Solusi Edukatif
Pendekatan terstruktur dan berorientasi disiplin, seperti program pembinaan di lingkungan semi-militer, dapat dipertimbangkan sebagai opsi terakhir setelah berbagai intervensi edukatif dan psikologis non-militeristik tidak menunjukkan hasil signifikan.
Pembentukan karakter melalui kedisiplinan dan rutinitas ketat, baru relevan jika asesmen komprehensif menunjukkan bahwa metode ini memiliki potensi manfaat lebih besar daripada risikonya. Dengan catatan bahwa program tersebut tetap mengedepankan prinsip-prinsip perkembangan anak serta menghindari kekerasan.
Pilihan ini bukan dilihat sebagai solusi utama, melainkan sebagai upaya terukur dan terkontrol dalam kasus-kasus ekstrem di mana pendekatan lainnya telah dioptimalkan namun belum membuahkan perubahan positif.