Kopi sahset memang tidak sebanding dengan starbuck, janji jiwa, lain hati, atau kopi-kopi yang diracik secara khusus oleh seorang barista yang bisa anda temui di kedai-kedai atau kafe-kafe yang hits dan kekinian.
Tapi dari segi kenikmatan, saya rasa tetap memiliki kelas tersendiri (disamping harganya yang ekonomis). Kopi, sebagaimana halnya rokok, bagi saya bukan hanya sekedar teman penghilang penat (saya cuma ngopi tidak merokok) tapi juga sebagai sarana kesalehan sosial (cieelah ).
Coba saja anda nongkrong dimana saja bersama orang asing, tawarkan secangkir kopi dan sebungkus rokok mendadak jadi akrab bahkan jadi saudara tak sedarah dikemudian hari.
Bahkan harus kita akui, jika sedang mumet di malam hari secangkir kopi bisa membuat hati lebih tenang. Memang tidak menyelesaikan masalah, tapi bisa membuat jernih pikiran. Bahkan saat patah hati pun, kopi bisa memberi inspirasi mendadak tercipta sebuah puisi. Lagi-lagi karena kopi.
Mengutip dari Mas Hamim (santri alumni Ma'had Aly Situbondo & Mahasiswa Al Azhar Kairo), dalam salah satu tulisannya mengenai manfaat ngopi sebagai berikut:
Manfaat Ngopi
عليك بأكل البن فى كل ساعة # ففى البن للأكل خمس فوائد
نشاط وتهضيم وتخليل بلغم # تطيب أنفاس وعون لقاصد
Perbanyaklah ngopi di setiap waktu, karena di dalamnya terdapat lima manfaat:
1. Membuat semangat dalam beraktivitas
2. Melancarkan pencernaan
3. Menghilangkan balgham (dahak)
4. Mengharumkan nafas / memperbaiki fungsi pernafasan
5. Membantu mencapai tujuan
Syair ini adalah gubahan Syekh Ibnu Abdillah Semarang yang dikutip di dalam kitab karya Syekh Ihsan Jampes Kediri (w. 1952) yang berjudul: